Selong (Suara NTB) – Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat NTB disebut terendah se Indonesia. Kondisi ini perlu menjadi atensi serius di samping masalah Indeka Pembangunan Manusia (IPM) NTB yang nomor 27 dari 34 Provinsi se Indonesia juga.
Hal ini diingatkan Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Damayanti Putri saat mengukuhkan 11 Bunda Literasi se NTB di Pendopo Bupati Lotim, Rabu, tanggal 2 Juli 2025. “Literasi itu penting,” pesannya.
Kepada seluruh Bunda Literasi yang merupakan istri semua kepala daerah, se NTB dapat meningkatkan minat dan melek baca masyakarat NTB. Ditetapkannya bunda literasi dari para sosok istri pemimpin diharapkan bisa jadi gugu dan ditiru masyarakat luas. Sukses yang diraih pimpinan daerah tidak lepas dari dukungan sang istri pendamping suami.
“Bunda literasi bisa jadi contoh yang baik,” paparnya.
Wagub juga berharap, bunda literasi mau berbagi ilmu dan pengalaman. “Suksesnya Lotim bisa dibagi dengan daerah lain,” pesannya.
Bunda Literasi NTB, Hj. Sinta M. Iqbal menyampaikan ia bertekad bersama seluruh Bunda Literasi di NTB membangun literasi menuju NTB makmur mendunia.
Generasi muda sekarang terdeteksi malas mencari informasi lebih dalam. Sekarang sulit untuk memaksa anak duduk diam baca buku. Tidak seperti dulu bisa membuat anak-anak muda untuk gemar membaca buku. Salah satu tantangan terbesarnya adalah dunia digital. “Dunia digital ini tak bisa kita hindari, kita harus berdamai dengan dunia digital,” katanya.
Selanjutnya disampaikan, mengenai keberadaan perpustakaan Perpustakaan sekarang tak bisa seperti biasa. Kesan datang ke perpustakaan dianggap hukuman. Perpustakaan harus dibuat sebagai tempat rekreasi. Perpustakaan jadi tempat healing. ”Jadikan perpustakaan tak melulu jadi tempat rak buku, kalau ada wifi yang kenceng di Perpustakaan, maka pasti mau generasi muda duduk lama,” ungkapnya.
Selanjutnya, Kepala DPK NTB , Dr. H. Ashari mengemukakan TGM, Indeks Pembangunan Literasi Masyakarat (IPLM) NTB peringkat 29 di dari 34 provinsi se Indonesia. Perlu intervensi agar bisa lebih meningkat untuk memenuhi tingkat kecerdasan di NTB.
Sementara itu, Bupati Lotim, H. Haerul Warisin literasi bukan baca dan menulis. Tapi fahami apa yang dibaca dan amalkan. “Gemar baca dituntut agama, tekadkan menuntut ipllmu pengetahuan sampai tutup usia,” pesannya.
Gemar membaca tak hanya diajarkan di sekolah. Tapi diajarkan di rumah untuk gemar membaca meningkat. TGM Lotim peringkat kedua se NTB. Tingkat nasional rata rata 72,44. Lotim 72 lebih. “Saya yakin bunda literasi akan jadi garda terdepan tingkatkan TGM,” urainya.
Diakuinya tidak bisa di Perpustakaan hanya siapkan buku. Tapi jadikan perpustakaan sebagai tempat yang sering dikunjungi. Lotim akan menjadikan Perpustakaan tempat yang digemari anak muda. (rus)