Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa menetapkan lokasi terkait rencana pembangunan saluran irigasi Bendungan Beringin Sila tahap dua, di mana ada 51 bidang tanah yang terdampak dengan 44 orang pemilik.
“Kita sudah lakukan penetapan lokasi sesuai berita acara dengan pemilik lahan yang akan dibebaskan. Selanjutnya kita melakukan pengukuran lapangan oleh tim pelaksana,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PRKP) Dian Sidharta, Jumat, 3 Oktober 2025.
Ia melanjutkan, semua proses berjalan lancar sesuai regulasi yang berlaku dan tanggapan baik dari masyarakat. Bahkan para pemilik tanah juga juga sepakat untuk melanjutkan proses tersebut dan agenda selanjutnya yakni kesepakatan untuk pembebasan lahannya.
“Kami sudah melakukan konsultasi publik sebagai tindak lanjut dari hasil pendataan awal di lapangan yang dilakukan tim persiapan, tinggal proses pengukuran dan pembebasan tanahnya saja,” ucapnya.
Ia meyakinkan, pengembangan jaringan irigasi Beringin Sila bisa menjadi alternatif pengembangan pertanian di Kecamatan Utan. Selain itu, hal tersebut juga merupakan inovasi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya air dan lahan dalam mendukung perekonomian masyarakat.
“Pengembangan jaringan ini merupakan salah satu upaya kita untuk mengoptimalkan potensi sumber daya air secara merata dan optimal dalam rangka pengembangan irigasi dan air baku,” sebutnya.
PeNgembangan jalur kiri dari jaringan Irigasi yang terletak di saluran sekunder tersebut diprediksi akan mampu mengairi lahan seluas 6,38 hektare. Selain itu dengan panjang jaringan yang mencapai 4,26 kilometer bisa membantu masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian.
“Jadi, tidak hanya jaringannya saja yang dibangun, tetapi nanti juga akan dibangun jalan limpas yang akan memudahkan masyarakat membawa hasil pertanian,” tambahnya.
Ia juga berharap kepada masyarakat untuk mendukung pelaksanaan pembangunan saluran irigasi ini, baik itu pemilik lahan maupun masyarakat secara umum. Aplagi keberadaan saluran irigasi ini akan memberikan manfaat yang sangat besar kepada masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.
“Adanya jaringan irigasi ini tentu akan meningkatkan produksi hasil pertanian, kalau biasanya hanya satu kali tanam bisa menjadi dua sampai tiga kali dalam mendukung program swasembada pangan,” tukasnya. (ils)


