Mataram (Suara NTB) – Penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok, Lombok Barat, berdampak pada penumpukan sekitar 1.000 ton sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya, Kota Mataram. Penutupan dilakukan pada 11–12 Oktober 2025 untuk keperluan normalisasi oleh pengelola.
Selama dua hari penutupan, Kota Mataram tak bisa membuang sampah ke TPAR. Akibatnya, volume sampah sekitar 200 ton per hari yang biasanya langsung terangkut, terpaksa ditampung di TPST. Sementara, operasional insinerator yang seharusnya membantu mengurangi tumpukan, belum berjalan maksimal.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Irwansyah, mengakui penumpukan ini menjadi tantangan serius. “Selama penutupan, aktivitas pengangkutan sangat terganggu. Kalau saja kami mendapat tambahan ritase, mungkin tumpukan sampah ini tidak sampai sebanyak sekarang,” ujarnya, Rabu, 15 Oktober 2025.
Ia menyebutkan, saat ini Kota Mataram hanya mendapat jatah tiga ritase per hari ke TPA, padahal total produksi sampah harian lebih dari 200 ton. Keterbatasan ini membuat sebagian besar sampah akhirnya ditampung di TPST Sandubaya.
Lebih lanjut, Irwan sapaan akrabnya menuturkan, operasional insinerator yang seharusnya menjadi solusi pengurangan volume sampah, belum berjalan maksimal.
“Kita masih dalam tahap uji coba, dan ada beberapa syarat teknis serta izin yang harus dipenuhi. Jadi operasinya belum optimal,” jelasnya.
Akibat keterbatasan kapasitas pembakaran, tumpukan sampah tidak bisa segera terurai dan menimbulkan bau tak sedap, terlebih di tengah kondisi musim hujan yang mulai berlangsung.
Sebagai langkah cepat, DLH mempercepat pengangkutan sampah setelah TPA kembali dibuka pada Senin, 13 Oktober 2025. “Begitu TPA dibuka, kami langsung percepat pengangkutan dari TPST ke Kebon Kongok agar tumpukan bisa segera berkurang,” terangnya.
DLH Kota Mataram juga akan meningkatkan pengawasan di TPST dan mendorong penyempurnaan sistem pengelolaan, termasuk memastikan insinerator dapat difungsikan maksimal dalam waktu dekat.
Irwan juga mengimbau masyarakat untuk mulai memilah dan mengurangi sampah dari rumah tangga sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA. (pan)


