Mataram (suarantb.com) – Matadata Institute, Research, Consultant & Advisors resmi diluncurkan di Mataram, pada Jumat (17/10/2025). Lembaga ini mengkhususkan diri pada pengelolaan dan pengolahan data bagi kepentingan analisa pengambilan kebijakan-kebijakan strategis. Baik bagi kebijakan publik pemerintahan, lembaga legislatif, entitas swasta, pengambilan keputusan dan kebijakan politik, hingga mediasi konflik.
Matadata Institute, Research, Consultant & Advisors didirikan di Kota Mataram, pada Jumat, 10 Oktober 2025, oleh sekelompok anak muda yang memiliki kepedulian khusus, terhadap studi dan kajian kritis terhadap berbagai persoalan kekinian di berbagai bidang, dengan basis data, serta kajian analitis mendalam dan komprehensif.
Di antara pemuda itu, hadir nama-nama hebat seperti Nurdin Ranggabarani selaku Direktur Eksekutif, Basri Mulyani sebagai Sekretaris Eksekutif, Suhardi Soud selaku Deputi Eksternal, dan Dharojatun sebagai Deputi Internal.
Tak hanya pemuda, lembaga ini juga diisi oleh kalangan profesional, yang menghimpun diri atas dasar kepedulian dan komitmen yang sama. Dengan fokus pada pengelolaan serta pengolahan data untuk kebijakan-kebijakan strategis. Matadata hadir untuk menjawab permasalahan publik dengan data yang akurat, faktual, dan akuntabel.
Seperti permasalahan sosial, budaya, ekonomi, manajemen, keuangan, investasi, perbankan, ekosistem pembangunan sumberdaya manusia, pendidikan.
Kemudian persoalan kesehatan, gizi, pangan, pemukiman, kemiskinan, lapangan kerja, usaha mikro kecil dan menengah, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam (secara luas), tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government).
Begitu juga dengan isu pembangunan infrastruktur, transportasi, lingkungan hidup, energi hijau, ramah lingkungan dan berkelanjutan (Green Energy, Environmentally Friendly, and Sustainable), keterbukaan informasi, pluralisme, kemanusiaan, kearifan lokal, politik, demokrasi, hukum, dan hak azasi manusia.
Berkolaborasi dengan Tim Pakar dan Para Ahli Profesional
Direktur Eksekutif, Matadata Institute, Research, Consultant & Advisor, Nurdin Ranggabarani mengatakan, untuk mendukung dan memperkuat upaya menghidangkan data-data yang faktual terhadap isu multisektor itu, Matadata berkolaborasi dengan tim pakar dan para ahli profesional di masing-masing bidang keilmuan.
Pakar-pakar tersebut di antaranya; Prof. Ir. H. Mansur Ma’shum, Ph.D; Dr. K. H. Lalu Zulkifli Muhadli, B.A., S.H., M.M; Prof. Dr. H. Galang Asmara, S.H., M.Hum; Prof. Dr. Drs. H. Agil Al Idrus, M.Si.
Lalu ada Prof. Dr. H. Agusdin, S.E., MBA., DBA; Prof. Ir. Buan Anshari, S.T., M.Sc.Eng., Ph.D., IPM; Prof. Dr. H. Subhan Abdullah Acim, Lc., M.A., DSA; Prof. Dr. Drs. Syaifuddin Iskandar, S.H., M.Pd; Dr. Drs. H. Muhammad Irwan Husein, M.P; dan Prof. Dr. H. Nuriadi, S.S., M.Hum.
Nurdin menjelaskan, ke-10 pakar yang merupakan bagian dari Matadata ini adalah intelektual serta profesional yang mempunyai track record di bidang keilmuan masing-masing.
“Kita pahami bahwa para anggota tim pakar kami ini adalah peneliti-peneliti senior dari berbagai bidang keilmuan, dari berbagai fakultas, dari berbagai perguruan tinggi yang kita harapkan mereka dapat menyumbangkan hasil riset, studi, dan penelitiannya bagi kemajuan pembangunan di daerah kita,” ujarnya.
Nurdin juga menambahkan, penyajian data-data dari para ahli dan pakar itu nantinya akan terjadwal setiap bulannya.
“Kemudian dalam kurun waktu tertentu mungkin kami akan meluncurkan hasil riset yang sudah dilakukan oleh tim pakar kami untuk kita lakukan secara berkala,” jelasnya.
Dengan demikian, ia berharap kerja sama dengan media menjadi jembatan penghubung antara hasil riset Matadata dengan pemerintah sebagai pembuat kebijakan.
Kemunculan Matadata sebagai lembaga riset dan penyaji data tak pelak memunculkan pertanyaan mengenai kemiripan tugas dengan lembaga pemerintah yakni BPS. Namun demikian, Nurdin menegaskan perbedaan mendasar antara Matadata dengan BPS yakni pada keberpihakannya.
Berpihak kepada Kepentingan Masyarakat
Ia menjelaskan, Matadata akan menjadi lembaga penyedia data yang berpihak pada kepentingan masyarakat pada umumnya. “Kepentingan kita pada publik dan kepada rakyat,” tegasnya.
Selain riset, Matadata juga akan melaksanakan kegiatan penganugerahan penghargaan, dan apresiasi, “Matadata Institute Award”, kepada individu, kelompok, organisasi dan lembaga, atas capaian suatu prestasi, yang memiliki dampak kemaslahatan yang luas, bagi masyarakat.
Dengan motto, Dengan Data, Kita Menata, Matadata akan menjadikan data sebagai pijakan pengambilan keputusan yang tepat, bagi kemajuan pembangunan, menuju kemaslahatan umat. Lembaga ini juga bertujuan menjadi lembaga kajian terpercaya, mengedepankan data sebagai supporting system, dalam upaya dan ikhtiar bersama, untuk mengakselerasi terwujudkan percepatan dan pemerataan pembangunan di segala bidang, bagi kemaslahatan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Matadata Institute juga akan bekerja sama dengan berbagai profesi, dan berbagai kalangan, seperti konsultan, peneliti, ekonom, lawyer, perguruan tinggi, lembaga pemerintah, lembaga legislatif, BUMN/BUMD, perusahaan swasta, LSM Nasional dan NGO Internasional.
Kemudian organisasi Profesi dan Sosial Kemasyarakatan, para jurnalis dan media massa, atas prinsip-prinsip universal dan egaliter, persamaan dan kesetaraan, baik dengan pribadi maupun lembaga, yang memiliki visi, misi, dan komitmen, serta perhatian yang sama terhadap berbagai persoalan kekinian yang mengemuka, disertai ketulusan komitmen, keikhlasan pengabdian dan niat baik tanpa prasangka. (sib)


