spot_img
Jumat, November 7, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMHotel Harus Berinovasi

Hotel Harus Berinovasi

MARAKNYA penyelenggaraan berbagai event berskala lokal, nasional hingga internasional dalam beberapa bulan terakhir berdampak positif terhadap tingkat hunian hotel di Kota Mataram. Sebagai ibu kota Provinsi NTB, Kota Mataram dinilai memiliki fasilitas akomodasi yang memadai, menjadikannya lokasi favorit bagi para tamu dan wisatawan untuk menginap.

“Kita lihat sendiri beberapa waktu terakhir, banyak sekali event yang skalanya besar. Mulai dari event kota, provinsi, hingga nasional seperti MotoGP, semuanya berdampak signifikan terhadap tingkat hunian hotel,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Hj. Istiningsih, S.Ag., kepada Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Selasa, 21 Oktober 2025.

Ia menambahkan, letak geografis Mataram yang strategis sebagai pintu gerbang pariwisata NTB, menjadikan kota ini kerap menjadi pilihan utama tempat menginap. Apalagi, fasilitas hotel yang tersedia cukup beragam dan representatif untuk menunjang berbagai kebutuhan tamu dari luar daerah maupun luar negeri.

“Secara logika, saat banyak event berlangsung, tentu hunian hotel meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Ini menjadi momentum untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak hotel,” ungkap Isti.

Pemerintah Kota Mataram sendiri menaruh harapan besar terhadap geliat sektor pariwisata dan event-event besar untuk mempercepat pencapaian target PAD. Saat gelaran MotoGP Mandalika misalnya, hampir seluruh hotel di Mataram dilaporkan mengalami full booking, menunjukkan tingginya daya tarik kota ini di mata wisatawan.

Selain sebagai tempat menginap, banyak wisatawan juga memanfaatkan momen tersebut untuk menjelajahi keindahan Pulau Lombok, yang dikenal dengan panorama alam yang memukau seperti pantai-pantai eksotis dan wisata budaya yang unik.

Namun demikian, orang nomor dua di DPRD Kota Mataram ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku industri perhotelan dengan pihak lain seperti penyelenggara pariwisata dan agen perjalanan. Hal ini dinilai krusial untuk menciptakan paket-paket wisata yang menarik dan terintegrasi.

“Hotel-hotel di Mataram harus mulai berinovasi. Bisa lewat kerja sama dengan penyelenggara pariwisata atau travel agent. Apalagi asosiasi perhotelan dan penyelenggara wisata sudah ada, tinggal dimaksimalkan sinerginya,” jelasnya.

Travel agent, lanjut Isti, memiliki jaringan promosi yang tidak hanya terbatas di dalam negeri, melainkan juga ke luar negeri. Hal ini membuka peluang lebih besar untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Kota Mataram.

“Banyak dari mereka sudah punya paket wisata lengkap: tiga hari dua malam, lengkap dengan akomodasi dan kunjungan destinasi. Kerja sama semacam ini bisa mendorong sektor pariwisata Mataram lebih maju,” katanya.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha perhotelan, agen perjalanan, dan komunitas pariwisata lainnya, Mataram diyakini mampu mengoptimalkan potensi wisatanya. Selain meningkatkan kunjungan wisatawan, hal ini juga akan berdampak positif terhadap perekonomian lokal dan pencapaian target PAD dari sektor pariwisata. (fit)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO