spot_img
Senin, November 10, 2025
spot_img
BerandaBREAKING NEWSNTB Berpeluang Hasilkan Silpa hingga Rp16 Miliar

NTB Berpeluang Hasilkan Silpa hingga Rp16 Miliar

SEBANYAK 12 paket proyek di NTB mengalami gagal tender. Dari jumlah tersebut, sembilan paket akan dilakukan penyesuaian di APBD Perubahan. Sementara, tiga proyek besar, dengan nilai mencapai Rp16 miliar akan dilanjutkan tahun depan. Kegagalan lelang tiga proyek ini berpeluang menyebabkan Silpa pada akhir tahun nanti.

Tiga proyek tersebut di antaranya Bunker Kedokteran Nuklir di RSUD NTB dengan anggaran Rp10 miliar. Belanja modal bangunan fasilitas umum, fisik, penataan landscape di Rumah Sakit Mandalika dengan anggaran Rp5 miliar, dan Amdal Port to Port Bypass Kayangan dengan anggaran Rp1 miliar akan dilanjutkan tahun depan.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, H.Lalu Moh. Faozal, S.Sos.M.Si menyatakan, tiga proyek tersebut mengalami gagal lelang karena adanya kendala waktu. Namun dipastikan, sisa sembilan paket akan dijalankan di sisa dua bulan pelaksanaan APBD Perubahan.

“Sisanya itu menyesuaikan di APBD Perubahan. Yang tiga itu berpotensi untuk tindak lanjut. Iya (berpotensi Silpa, red),” ujarnya, Kamis, 23 Oktober 2025.

Sembilan paket proyek lain yang sebelumnya disebut gagal tender sebenarnya hanya mengalami penyesuaian dalam belanja APBD Perubahan, bukan dibatalkan.

Penyesuaian anggaran dilakukan untuk menjaga efektivitas pelaksanaan program agar dapat disesuaikan dengan prioritas dan waktu yang tersisa dalam tahun anggaran. Ia mencontohkan, di Dinas Perhubungan terdapat proyek studi kelayakan (FS) untuk pembangunan dermaga yang tetap berjalan setelah dilakukan pergeseran anggaran.

“Misalnya di Dinas Perhubungan itu ada belanja untuk FS Dasa Konsultan, FS di Dermaga Mandalika, Dermaga Senggigi. Awalnya Rp400 juta, di belanja perubahan digeser, disesuaikan lagi belanjanya. Jadi tidak gagal tetapi penyesuaian belanjanya di APBD Perubahan,” paparnya.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB juga mengatakan hal serupa. Meski belum mengetahui pasti proyek yang mengalami gagal lelang tersebut, namun ia memastikan dampak dari gagal tender akan menyebabkan silpa. “Iya (berpotensi jadi Silpa, red),” singkatnya.

12 Proyek Gagal Tender

Sebanyak 12 paket proyek tahun 2025 mengalami gagal lelang. Dari jumlah tersebut, pagu anggaran sekitar Rp20,5 miliar tidak dieksekusi. Proyek tersebut di antaranya Amdal Bypass port to port Sengkol-Pringgabaya di Dinas PUPR dengan anggaran Rp1 miliar, pembangunan bunker kedokteran nuklir RSUD NTB dengan anggaran tertinggi yang menelan hingga Rp10 miliar.

Selanjutnya ada belanja modal bangunan fasilitas umum, fisik, penataan landscape di Rumah Sakit Mandalika dengan anggaran Rp5 miliar. Belanja modal bangunan gedung kantor DP3AP2KB dengan anggaran Rp1,6 miliar. Pengawasan Teknis Penanganan Long Segment Ruas Jalan Perampuan-Kebun Ayu-Lembar di Dinas PUPR NTB dengan anggaran Rp545 juta.

Kemudian ada identifikasi lahan potensial sebagai lokasi relokasi perumahan di Dinas Perkim dengan anggaran Rp400 juta. Pendataan rumah sewa milik masyarakat, rumah susun, dan rumah khusus di Pulau Lombok dan Sumbawa di Dinas Perkim dengan anggaran masing-masing daerah mencapai Rp300 juta.

Lalu ada jasa konsultasi pengawasan rehabilitasi rumah dinas kejati oleh Dinas PUPR dengan anggaran Rp250 juta. Dua paket beban jasa konsultasi berorientasi layanan jasa studi penelitian dan bantuan teknik di Dinas ESDM dengan anggaran masing-masing Rp200 dan Rp300 juta.

Terakhir ada penyusunan dokumen FS dermaga Kapal Penumpang di Wilayah Lombok Barat dan Kawasan Mandalika Lombok Tengah (Pembuatan master plan/fisibility study (FS)/action plan/road map/datasektoral Perhubungan) senilai Rp400 juta. (era)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO