Mataram (Suara NTB) – Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisikan memprediksi potensi cuaca ekstrem pada 21-28 Oktober. Khusus masyarakat di pesisir Pantai Ampenan, agar waspada potensi banjir rob dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram Ahmad Muzaki menjelaskan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) Bandara Zainul Abdul Majid bahwa terjadi potensi air pasang atau banjir rob di pesisir Pantai Ampenan. Ketinggian banjir rob diprediksi mencapai 1,5-2,5 meter. “BMKG sudah mengeluarkan peringatan potensi banjir rob mulai tanggal 21-28 Oktober,” kata Muzaki.
Pihaknya rutin melakukan pemantauan di kawasan sembilan kilometer Pantai Ampenan. Kondisinya relatif aman dan kondusif. Di samping itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, juga mengamati ketinggian air sungai dan dipastikan masih dalam batas normal. “Terakhir Dinas PUPR mengecek batas air masih 40 centimeter. Jadi cukup aman,” ujarnya.
Masyarakat yang tinggal atau beraktifitas di pinggir pantai diingatkan berhati-hati serta meningkatkan kewaspadaan. Bagi nelayan yang turun menangkap ikan, agar memastikan kondisi cuaca aman. “Kita sudah ingatkan warga untuk berhati-hati potensi banjir rob tersebut,” katanya.
Mitigasi bencana telah dilakukan dengan memasang tanggul sementara di beberapa wilayah yang berpotensi terdampak. Diantaranya, Lingkungan Mapak Kelurahan Jempong Baru, Lingkungan Bugis dan Lingkungan Bintaro Jaya Kelurahan Bintaro, dan Lingkungan Melayu Kelurahan Ampenan Tengah.
Menurut Jack sapaan akrabnya, tanggul ini sifatnya sementara untuk meminimalisir hempasan gelombang pasang masuk ke pemukiman warga. “Selain tanggul juga dilakukan normalisasi saluran oleh OPD teknis,” tambahnya.
Fokus penanganan bencana tidak hanya di kawasan pesisir. Kata Jack, potensi banjir di hulu juga perlu diantisipasi, karena hujan lebat terjadi beberapa hari terakhir. Ia mengharapkan koordinasi dibangun ke Pemkab Lombok Barat, untuk penanganan di kawasan hulu. Selama ini, banjir yang melanda Kota Mataram bersumber dari limpahan air dari hulu. (cem)

