Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa mencatat, sedikitnya ada sekitar 376 gedung sekolah yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini karena kondisinya memprihatinkan. Selain itu, ada beberapa sekolah yang membutuhkan Ruang Kelas Baru (RKB).
“Jadi, saat ini kita membutuhkan anggaran cukup besar untuk melakukan rehabilitasi terhadap ratusan sekolah yang kita miliki. Karena memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan,” kata Sekretaris Dikbud, Sudarli kepada Suara NTB, pekan kemarin.
Kondisi tersebut kembali diperparah dengan tidak adanya anggaran yang diperuntukkan untuk rehabilitasi sekolah di Sumbawa. Hal ini karena mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK). DAK inipun tidak bisa dilakukan intervensi karena itu sudah sesuai kebutuhan yang sudah diusulkan melalui Dapodik satuan masing-masing.
“Tidak bisa kita intervensi. Jika DAK yang diusulkan itu untuk rehabilitasi dan perbaikan sekolah tidak bisa kita gunakan menambah RKB,” ujarnya.
Anggaran itu pun sangat besar untuk melakukan rehabilitasi sekolah di Sumbawa yang rata-rata sudah sangat memprihatinkan. Kondisi itu pun akan berdampak terhadap siswa nantinya, jika sekolahnya bocor maka mereka tidak akan nyaman untuk berada di sekolah.
“Kita sangat kesulitan untuk melakukan rehabilitasi sekolah di Sumbawa karena anggaran yang kita miliki juga sifatnya terbatas. Anggaran dari APBD pun tidak sepenuhnya bisa menangani masalah ini,” tambahnya.
Selain rehabilitasi sekolah, ada juga sekolah di Sumbawa yang membutuhkan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB). Bahkan berdasarkan data saat ini ada sekitar 180 sekolah yang membutuhkan RKB seiring dengan adanya pertumbuhan jumlah penduduk.
“Jadi, untuk kebutuhan 180 RKB sudah kita data untuk kita usulkan. Kami berharap bisa terealisasi semua atau minimal bisa dilakukan secara bertahap,” tukasnya. (ils)


