Dompu (Suara NTB) – Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu mengingatkan warga untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim hujan 2025–2026. Selama Oktober 2025, ada 6 kasus DBD ditemukan di Dompu.
Intensitas hujan yang terjadi sejak awal Oktober, diikuti panas terik matahari menjadi iklim yang disenangi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Ketika menjadi nyamuk dewasa, lebih suka menghisap darah manusia dan menjadi media penyebaran virus DBD.
Kepala bidang P2P Dinas Kesehatan, Hj. Maria Ulfah, SST, M.Kes., yang dikonfirmasi, Selasa, 4 November 2025 mengungkapkan selama Oktober 2025 ini sudah ada enam kasus positif ditemukan di Dompu. Di awal Februari ini, Kabupaten Dompu menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD setelah dua orang meninggal karena DBD.
“Kita ingatkan kepada warga untuk lebih waspada terhadap penyebaran virus DBD, dengan menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk melalui 3M Plus,” kata Maria Ulfah.
Menguras, Menutup, Mendaaur Ulang atau Mengubur barang bekas menjadi cara yang efektif memotong rantai perkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Termasuk dengan memakai pakaian tertutup, menggunakan kelambu atau losion antinyamuk, menjaga kebersihan rumah, dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Maria Ulfah mengatakan, pada 2024 lalu kasus DBD mulai muncul pada Desember 2024 dan dengan cepat berkembang hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia pada Januari 2025. Meninggalnya anak di Puskesmas Ranggo dan Calabai, serta terus berkembangnya kasus DBD membuat Bupati Dompu saat itu menetapkan status KLB DBD. Status KLB DBD ini baru dicabut melalui SK Bupati pada Mei 2025 lalu. (ula)

