spot_img
Jumat, Desember 27, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPendapatan Retribusi Parkir Tidak Meningkat Selama Ramadhan

Pendapatan Retribusi Parkir Tidak Meningkat Selama Ramadhan

Mataram (Suara NTB) – Penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir tidak mengalami peningkatan signifikan selama bulan Ramadhan. Meskipun ditemukan lonjakan kendaraan di titik parkir.

Data dari aplikasi Sijukir tanggal 14 April 2024, realisasi pendapatan retribusi parkir senilai Rp2,33 miliar lebih dari target Rp15,5 miliar. Pendapatan di bulan Januari Rp766,8 juta lebih. Pada bulan Februari senilai Rp659,5 juta lebih. Sedangkan, di bulan Maret senilai Rp652,7 juta. Pendapatan pada Januari relatif lebih besar dibandingkan bulan Maret. Padahal, di bulan Maret adalah momentum Ramadhan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin mengklaim pendapatan retribusi parkir tidak dilakukan perhitungan atau penetapan ulang karena sifatnya insidentil. Jika ditetapkan dikhawatirkan menjadi potensi baru dan harus melalui perjanjian kinerja.
Meskipun secara kasat mata potensi besar, tetapi tidak bisa disimpulkan begitu, karena hanya moment tertentu dan potensi tidak hilang. “Kita tidak bisa menyimpulkan begitu karena momentum,” kata Zulkarwin dikonfirmasi pekan kemarin.

Untuk penetapan saat moment Ramadhan maupun kegiatan lainnya, perlu berkoordinasi dengan Badan Keuangan Daerah dan Inspektorat Kota Mataram, untuk menetapkan sebagai lokasi parkir insidentil guna mendongkrak pendapatan asli daerah. Dua OPD teknis ini kata Zulkarwin, juga meminta mendata juru parkir (jukir) pembantu. Banyak jukir pembantu dikhawatirkan dipandang sebagai jukir liar. “Kita juga diminta mendata jukir pembantu supaya tidak dinilai ilegal,” jelasnya.

Mantan Camat Selaparang menegaskan, pihaknya tidak fokus meningkatkan pendapatan dari retribusi parkir melainkan meningkatkan pelayanan perparkiran di Kota Mataram. Sejumlah titik parkir mengalami lonjakan saat lebaran, sehingga Polresta Mataram meminta menambah tenaga jukir pembantu.

Lokasi parkir seperti di toko pakaian dan pusat pertokoaan lainnya ramai kendaraan yang parkir. Seperti di Jalan Pejanggik, Panca Usaha, Airlangga, dan titik lainnya. “Seperti di My Style, Apolo, dan toko pakaian lainnya ramai,” demikian kata Zulkarwin. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO