SEJUMLAH potensi gangguan keamanan dan ketertiban muncul selama bulan Ramadhan. Pengawasan rutin dilakukan di titik-titik rawan. Langkah persuasif ditempuh dengan membubarkan kerumuman pemuda.
Lurah Gomong, Muhammad Ilham dikonfirmasi pekan kemarin mengatakan, surat edaran Walikota Mataram tentang pembatasan aktivitas masyarakat selama bulan Ramadhan telah disosialisasikan kepada masyarakat melalui kepala lingkungan dan diumumkan langsung di tempat-tempat ibadah. Tujuannya adalah, supaya warga mengetahui aktifitas yang tidak diperbolehkan dan membantu mengawasi aktifitas pemuda di masing-masing lingkungan. “Kita sudah umumkan langsung di masjid dan mushala,” kata Ilham.
Ia bersyukur selama dua pekan pelaksanaan ibadah puasa dan shalat terawih, belum ditemukan aktivitas pemuda yang mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat. Potensi gangguan kamtibmas seperti perang sarung, balap lari, balap motor, dan perang petasan tetap menjadi atensi.
Kendati tidak ditemukan gangguan kantibmas, pihaknya bersama babinsa, bhabinkamtibmas, dan pelindung masyarakat rutin turun melakukan pengawasan di titik-titik yang dianggap rawan. “Alhamdulillah, belum ada balap liar atau perang sarung kita temukan,” klaimnya.
Pengawasan terhadap aktivitas remaja tidak hanya diserahkan sepenuhnya ke pemerintah, ia meminta orang tua juga mengawasi anak-anak mereka apabila belum pulang sampai pukul 22.00 WITA. Artinya, jangan sampai anak mereka menjadi korban atau pelaku dari aktifitas negative. “Kami berharap orang tua juga menanyakan dan mencari anaknya kalau belum pulang sampai larut malam,” ucapnya.
Ilham mendorong pemuda mengerjakan kegiatan positif sehingga memberikan dampak bagi lingkungan tempat tinggal mereka, sehingga bulan Ramadhan berjalan dengan khidmat serta memberikan keberkahan dan kemenangan pada hari raya idul fitri. (cem)