spot_img
Senin, November 17, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKeputusan Tidak Bisa Diintervensi 

Keputusan Tidak Bisa Diintervensi 

KECAMATAN Ampenan sebelumnya optimis menjadi juara pada lomba kelurahan tingkat kota. Pasalnya, kelengkapan administrasi dan inovasi telah memadai. Keputusan juri berbeda dan tidak bisa diintervensi dengan memenangkan kelurahan lain.

Camat Ampenan, Muzakkir Walad menerangkan, sikap optimis yang disampaikan sebelumnya akan mewakili Kota Mataram di tingkat nasional pada lomba kelurahan, karena melihat kelengkapan instrumen administrasi sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang evaluasi diri. Dalam evaluasi diri ini, terbagi dalam tiga indikator yakni pemerintahan, kemasyarakatan, dan pelayanan. Hal itu tidak hanya berkutat pada pengisian instrumen saja, melainkan ada eviden yang harus disertakan. “Saya optimis seperti itu karena instrumen administrasi lengkap,” kata Muzakkir.

Dikatakan, Kecamatan Ampenan sebagai salah satu kecamatan di Kota Mataram, secara paripurna profil desa dan kelurahan (prodeskel). Prodeskel ini dinilai sangat fundamental dalam penilaian lomba desa dan kelurahan, karena jika prodeskel belum diisi maka juri tidak bisa menilai sebagai parameter.

Menurutnya, prodeskel sangat penting bahkan beberapa kabupaten menerapkan anggaran desa tidak akan dicairkan, apabila 50 persen prodeskelnya belum diselesaikan. “Tetapi kami menyerahkan ke tim juri, karena mungkin melihat instrumen yang lain,” jelasnya.

Mantan Lurah Banjar ini menambahkan, dari inovasi dan sajian inovasi Kelurahan Ampenan Selatan sangat bagus. Namun paling penting adalah, coklit data karena lomba kelurahan lebih komplit dan kompleks penilainnya terkait kewilayahan, unsur lembaga adat, dan teknologi tepat guna.

Ampenan Selatan sendiri sebutnya, mewakili Kota Mataram di tingkat nasional untuk lomba teknologi tepat guna dan posyantek.

Muzakkir berharap lomba kelurahan ini sebagai ajang untuk berbenah setiap tahunnya. Karena, kelurahan banyak lalai dengan profil kelurahan. Saat melahirkan inovasi harus mengacu pada prodeskel. “Bagaimana kita mau berinovasi kalau tidak ada prodeskel,” demikian kata Muzakkir Walad. (cem)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -







VIDEO