spot_img
Sabtu, Desember 14, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMataram Rawan Macet

Mataram Rawan Macet

Mataram (Suara NTB) – Aktifitas warga yang tinggi di sejumlah ruas jalan di Kota Mataram, mengakibatkan kepadatan kendaraan. Kepadatan terjadi pada pagi dan sore hari. Tingginya volume kendaraan mengakibatkan Ibukota Provinsi NTB ini, rawan macet.

Ruas jalan rawan macet diantaranya, bundaran Mataram Metro di Kelurahan Jempong, Kecamatan Sekarbela. Jalan Dr. Wahidin, Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang. Lapangan Karang Genteng atau akses jalan menuju Terong Tawah. Jalan Gajahmada, Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram serta lokasi lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin ditemui pada, Selasa 8 oktobr 2024 menerangkan, berdasarkan analisa bahwa volume kendaraan yang masuk ke Kota Mataram, sangat besar dari lokasi perumahan di perbatasan kota. Hal ini menyebabkan terjadi penumpukan atau kendaran padat merayap pada jam tertentu. “Karena banyak warga yang tinggal di kawasan interland beraktifitas ke kota,” terangnya.

Rekayasa lalu lintas sebenarnya telah dilakukan melalui automatic traffic control system (ATCS), memperpanjang durasi lampu merah, menempatkan petugas untuk mengatur arus lalu lintas pada pagi dan sore hari.

Khusus di Jalan Dr. Wahidin, Kelurahan Rembiga sebenarnya telah disiapkan perencanaan bentuknya seperti bundaran. Kendaraan akan diatur mutas dari arah utara ke timur dalam bentuk lingkaran guna menghindari kepadatan. “Cuma penerapan tidak bisa diterapkan karena harus ada pendukung berupa pelebaran jalan dan pembebasan atau traffic light dicabut,” terangnya.

Menurut Zulkarwin, pelebaran jalan sebenarnya bukan solusi mengantisipasi kemacetan arus kendaraan. Solusi sebenarnya adalah rekayasa lalu lintas. Berdasarkan kajian dari Balai Pengelola Transportasi Darat bahwa rekayasa lalu lintas dengan pembukaan jalan menjadi altefnatif memecah kemacetan. Seperti pembukaan Jalan Dakota sampai Ireng atau Desa Kapek maka umur jalan bisa mencapai 20 tahun. Demikian pula, pembukaan di Jalan Nuraksa juga diharapkan menjadi solusi memecah kepadatan kendaraan. “Kalau berdasarkan kajian pelebaran jalan itu sebenarnya bukan solusi untuk mengantisipasi kemacetan,” ujarnya.

Intervensi jangka pendek bisa dilakukan saat ini, guna mengantisipasi penumpukan kendaraan seperti di depan Universitas Mataram, Universitas Islam Negeri Mataram dan depan Pasar Pagesangan serta titik lainnya adalah menempatkan petugas. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO