Giri Menang (Suara NTB) – Kejadian kebakaran lahan di Lombok Barat (Lobar) merenggut korban jiwa. Seorang warga lanjut usia (lansia) bernama Sarinah warga Dusun Penyeleng Desa Eyat Mayang Kecamatan Lembar, meninggal akibat kebakaran lahan perbukitan di daerah setempat, sekitar pukul 16.00 WITA Senin, 7 Oktober 2024.
Camat Lembar Agus Sutrisman yang dikonfirmasi media membenarkan kejadian kebakaran lahan di Bukit Penyeleng Desa Eat Mayang Kecamatan Lembar yang menyebabkan korban meninggal dunia. “Korban diketahui bernama Sarinah alias Inaq Wan, warga Penyeleng Desa Eat Mayang Kecamatan Lembar,” sebut Agus, Selasa, 8 Oktober 2024.
Luas lahan yang terbakar diperkirakan setengah hektar. Kejadian itu baru diketahui, pada Senin sore olah warga sekitar.
Pada saat kejadian, korban yang merupakan pemilik lahan sedang berada di lokasi. Korban menurut informasi berupaya memadamkan api, “korban berupaya memadamkan api, namun karena kondisi kebakaran dan mungkin juga faktor usia, karena lansia sekitar 60 tahun lebih, sehingga api membesar mengenai korban, sehingga meninggal,” kata Agus.
Korban yang mengalami luka bakar serius pada sekujur tubuhnya, langsung dievakuasi ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan. Namun korban menurut informasi telah meninggal di lokasi, sebelum tiba di puskesmas. Selanjutnya, korban dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.
Sementara pemadaman lahan yang terbakar dilakukan hingga malam hari oleh tim Forkopimcam, pihak desa dan aparat serta Damkar. “Alhamdulillah kebakaran bisa dipadamkan malam itu juga,”ujarnya.
Ditanya soal apa penyebab kebakaran lahan? Menurutnya, kemungkinan kodisi cuaca yang sangat panas menyebabkan kondisi lahan di wilayah sangat kering kerontang hingga rawan terjadi kebakaran.
Agus menyebut dengan kejadian ini, jumlah kebakaran lahan di wilayah Lembar sudah terjadi tiga kali. Selain di Eyat Mayang, juga terjadi di Gerepek dan Mareje. “Tapi di dua lokasi tidak ada korban, hanya kali kali (Dusun Penyeleng) yang ada korban,”ujarnya.
Atas kejadian ini, pihaknya mengimbau kepada warga agar tetap berhati-hati di tengah kondisi cuaca ekstrem saat ini. Warga juga diimbau agar tidak sembarangan membakar sampah dan lahan, karena rawan memicu kebakaran lahan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) H. Moh Syahlan menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi kejadian kebakaran pada sore hari. “Kami dapat informasi bahwa terjadi kebakaran Lahan milik di Dusun Penyeleng Desa Eyat Mayang,”ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya menerjunkan dua kendaraan Damkar ke lokasi. Sesampai di lokasi sekitar pukul 18.33 Wita, pihaknya mendapatkan informasi bahwa terdapat satu orang meninggal dunia dalam kejadian ini.
Akibat beratnya medan ke lokasi kejadian, menyulitkan timnya melakukan pemadaman. Lokasi juga jauh dari pemukiman warga. Sehingga pihaknya pun melakukan pemadaman dengan cara manual dan dibantu warga setempat. “Alhamdulillah api bisa dipadamkan,”imbuhnya. Dari informasi yang diperoleh media, beberapa saksi mendengar ada informasi dari masyarakat bahwa ada kebakaran di bukit Penyeleng.
Mendengar hal tersebut saksi langsung naik menuju Bukit Penyeleng, setelah sampai di TKP saksi melihat masyarakat ramai dan kemudian saksi melihat seseorang Perempuan tua dalam keadaan tubuh korban terbakar. Selanjutnya warga setempat mengangkat korban, dimana menurut keterangan saksi terlihat korban sudah dalam keadaan sudah meninggal dunia. Kondisi seluruh tubuh korban mengalami luka bakar dikarenakan bukit yang masih dalam keadaan kebakaran. (her)