Mataram (Suara NTB)- Musim tanam pada akhir tahun ini bertepatan dengan pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB sudah menyiapkan langkah untuk menghadapi peralihan cuaca untuk musim tanam tahun ini.
Kepala Distanbun NTB Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan, antisipasi kekeringan pada tahun mendatang yang dilakukan Distanbun NTB adalah dengan edukasi kepada para petani. Melalui penyuluh untuk antisipasi menghadapi risiko bencana.
Selanjutnya Distanbun NTB akan melakukan distribusi bibit benih yang tahan terhadap cuaca ekstrem. Yang saat ini Distanbun NTB masih memperbanyak jenis jumlah bibit di Balai Benih untuk kemudian disebarkan ke petani. Dengan estimasi kebutuhan benih untuk seribu hektare. Juga, kelompok tani diminta untuk melakukan normalisasi irigasi agar tidak terjadi genangan.
”Jadi normalisasi ini dapat dilakukan saat curah hujan tinggi agar tidak terjadi genangan,” jelas Taufieq Senin 18 November 2024.
Selanjutnya, pada embung maupun irigasi, akan diberikan geotekstil dan geomembran. Sehingga air yang datang selama musim hujan, dapat ditampung lebih lama untuk kemudian menjadi cadangan air ketika musim kemarau. Cara ini bisa jadi penyelamat saat musim tanam selanjutnya.
Pada musim kemarau lalu, bantuan pompa yang sudah didistribusikan Distanbun NTB sebanyak 5.553 unit. Bantuan pompanisasi dilakukan untuk mengambil air dari irigasi untuk penyelamatan pertanian.
”Tahap awal memang kita kekurangan sekitar 3 ribuan unit dari kuota yang diberikan kementerian,” imbuhnya.
Dengan itu ia optimis untuk Januari hingga April nanti tidak ada kekurangan pangan. Selain itu, Distanbun NTB juga mengimbau petani untuk melakukan percepatan tanam maupun menunda tanam. Petani dapat melakukan percepatan tanam untuk menghindari masuknya musim kemarau. Jika memang sudah masuk musim kemarau petani dapat menunda musim tanam.(ris)