Mataram (Suara NTB) – Provinsi NTB dan NTT akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXII Tahun 2028. Namun sejauh ini Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) belum menerbitkan Surat Keputusan (SK) penetapan NTB dan NTT menjadi tuan rumah pelaksanaan olahraga multievent tersebut.
Anggota Komisi X DPR RI Dapil NTB II H. Lalu Hadrian Irfani mengatakan, pihaknya akan terus mengawal penunjukan NTB sebagai tuan rumah PON 2028. Karena itulah masterplan atau rencana induk pelaksanaan PON harus segera dirampungkan, karena itu menjadi syarat terbitnya SK dari Menpora.
“Yang menjadi kendala sampai saat ini, kenapa pemerintah pusat belum menerbitkan SK penetapan PON 2028 karena NTB dan NTT belum menyerahkan masterplan pelaksanaan PON. Masterplan ini sebagai syarat yang sudah disepakati oleh Pj Gubernur NTB dan Gubernur NTT pada saat penutupan PON di Sumut bebrapa waktu lalu” kata Lalu Hadrian Irfani, Sabtu, 4 Januari 2025.
Dalam kesepakatan tersebut kata Irfani, diberikan waktu sampai dengan akhir Oktober 2024 untuk menyerahkan masterplan pelaksanaan PON 2028. Masterplan tersebut berisi kesiapan anggaran pendukung dari pemerintah daerah, venue, transportasi, akomodasi, cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dan lain sebagainya.
“Sampai dengan saat ini, NTB dan NTT belum menyerahkan itu sesuai dengan kesepakatan di atas. Itu sebabnya. Ayo kita dorong Pemprov dan KONI NTB untuk segera menyerahkan masterplan tersebut agar segera di-SK-kan,” ujaranya.
Politisi PKB ini mengatakan, tugasnya di Senayan yaitu tetap mengawal agar pelaksanaan PON di NTB jangan sampai dibatalkan, sebab usaha dan perjuangan menjadi tuan rumah olahraga terbesar di tanah air ini tidak mudah.
“Kalau urusan dorong mendorong pemerintah pusat, ya kami lakukan sehari hari. Yang terpenting, atas kita tekan, bawah kita dorong,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, Mori Hanafi mengatakan, sebelum terbitnya SK itu, Menpora meminta agar dilakukan efisiensi terkait penyelenggaraan PON 2028. KONI NTB bersama pemerintah daerah juga sedang memfinalisasi masterplan PON.
Anggota Komisi V DPR RI asal NTB itu mengatakan, penyiapan atlet menjadi tugas cukup berat. Sebab, NTB sebagai tuan rumah akan bertanding di semua cabor. NTB otomatis lolos PON tanpa mengikuti Pra-PON. Karena itu, dia akan memetakan cabor yang masuk, nomor pertandingannya hingga bagaimana situasi atletnya.
KONI sendiri akan mengoptimalkan pemanfaatan venue yang sudah ada seperti GOR 17 Desember, Turida, Cakranegara, Kota Mataram. Begitu juga akan memanfaatkan gedung dan ballroom hotel di wilayah Mataram dan Senggigi, Lombok Barat.(ris)