Jakarta (Suara NTB) – Anak Shin Tae-yong, Shin Jae-won, mengaku sangat kecewa setelah mengetahui kabar ayahnya diberhentikan oleh PSSI sebagai pelatih timnas Indonesia.
Keputusan ini menurutnya tidak adil. Karena ia menilai Indonesia bisa ada di level saat ini yang menghuni peringkat 127 dunia dari 173 dunia adalah berkat kerja keras ayahnya selama kurang lebih lima tahun mengarsiteki tim Garuda.
“Mari kita lihat sejauh mana kalian bisa melaju tanpanya. Dia telah memberikan semuanya untuk menempatkan Timnas Indonesia sampai sejauh ini,” tulis Shin Jae-won dalam kolom komentar unggahan Instagram PSSI, dikutip di Jakarta, Senin, 7 Januari 2025.
“Saya punya banyak cerita tentang bagaimana PSSI telah memperlakukan ayah saya selama lima tahun, tetapi saya akan tetap diam,” ujarnya lagi.
Tak hanya di kolom komentar Instagram PSSI, pesepak bola yang merumput untuk klub Korea Selatan Seongnam FC itu juga mengutarakan keresahannya di Instagram story miliknya.
Di sini, ia turut menyinggung deretan prestasi ayahnya untuk Indonesia, salah duanya adalah menaikkan peringkat di ranking FIFA dan mengantarkan tim Garuda melaju ke putaran ketiga babak kualifikasi Piala Duia 2026 untuk pertama kalinya.
“Ia (Shin Tae-yong) menaikkan 50 peringkat di FIFA dalam 5 tahun dan mencapai peringkat 3 di Kualifikasi Piala Dunia, lalu sekarang malah dipecat,” kata dia.
“Keluarga kita tahu bahwa ayah telah melakukan yang terbaik buat Indonesia,” ia menambahkan.
Sementara itu, pada hari ini Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengumumkan pelatih baru untuk timnas Indonesia adalah dari Belanda.
Pelatih baru akan datang ke Indonesia pada Sabtu, 11 Januari 2025. Nantinya, pelatih baru ini akan dikenalkan ke publik pada jumpa pers keesokan harinya Minggu, 12 Januari 2025.
Meski baru resmi diumumkan akhir pekan nanti, Patrick Kluivert menjadi satu nama yang gencar diperbincangkan bakal mengisi kursi yang ditinggalkan STY setelah dikatakan “here we go” oleh Fabrizio Romano.
Orbitkan Pemain
STY resmi meninggalkan kursi kepelatihan tim nasional Indonesia, pada Senin setelah PSSI mengakhiri kerja sama dengan mantan pelatih Korea Selatan tersebut meski masih tersisa kontrak selama dua tahun.
STY, sapaan akrabnya, telah lima tahun menakhodai tim Garuda dengan membawa sejumlah pemain-pemain muda bertalenta yang diorbitkan.
Pelatih yang bergabung pada akhir 2019 tersebut melakukan strategi yang cukup berani di masa itu dengan melakukan pemotongan regenerasi dan merombak skuad Garuda dengan memberikan jam terbang kepada para pemain-pemain muda.
STY tercatat telah mengorbitkan pemain-pemain muda dari Liga 1 seperti Rizki Ridho, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Ricky Kambuaya, Egy Maulana, Witan Sulaeman, Yacob Sayuri, Yance Sayuri hingga Ernando Ari.
Pemain-pemain tersebut kini sebagian besar telah menjadi tulang punggung dan masuk dalam sebelas utama tim nasional Indonesia meski rerata usia mereka saat menjalani debut berusia di bawah 25 tahun.
Selama masa kepelatihan STY, tercatat Pratama Arhan kini menjadi pemain dengan caps terbanyak di skuad Garuda, setelah mantan pemain PSIS Semarang tersebut baru saja mengukir 50 penampilan.
Di urutan kedua, terdapat Asnawi Mangkualam yang kini telah mencatat 48 penampilan disusul oleh Witan Sulaeman yang telah tampil sebanyak 46 kali.
Meski sama sekali tidak memberikan gelar sepanjang masa kepelatihannya, namun Shin Tae-yong telah menunjukkan bahwa sejumlah pemain-pemain muda Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi pemain inti di skuad Garuda.
Pencapaian tertinggi di era STY yakni timnas Indonesia melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023, yang merupakan pencapaian tertinggi selama keikutsertaan tim Merah Putih.
Selain itu, STY yang juga ditunjuk sebagai pelatih timnas U-23 mampu membawa skuad Garuda Muda menjadi semifinalis Piala Asia U-23 2024. (ant)