spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaNTBNTB Kekurangan Bendungan

NTB Kekurangan Bendungan

Mataram (Suara NTB) – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. Ahmadi mengatakan NTB kekurangan bendungan yang bisa menampung air untuk menahan debit air agar tidak terjadi banjir. Jika melihat kondisi NTB setiap tahunnya yang sering dilanda banjir, daerah ini membutuhkan lebih banyak bendungan dan tanggul.

“Yaa engga cukup (bendungan, red) buktinya air masih terus melimpah. Artinya kita masih banyak membutuhkan bendungan,” katanya kepada Suara NTB, Selasa, 14 Januari 2024.

Jumlah bendungan yang tersebar di wilayah NTB saat ini sebanyak 74 bendungan. Dikatakan, NTB menjadi provinsi dengan jumlah bendungan terbanyak di Indonesia. Meski demikian, banyaknya jumlah bendungan belum mampu membendung air agar tidak masuk pemukiman. “Masih kita butuh banyak bendungan,” katanya.

Ahmadi mengaku, pihaknya mendorong adanya pembangunan bendungan baru. Sesuai dengan adanya program ketahanan pangan oleh pemerintah pusat dibutuhkan lebih banyak bendungan untuk menampung air yang bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian ketika terjadi musim kering nanti.

Apalagi NTB termasuk daerah lumbung pangan nasional, sehingga ketika musim kering nanti, pemerintah daerah beserta petani bisa memaksimalkan air yang ada di bendungan untuk mengairi lahan pertanian.

“Harus kita tersedia air untuk musim kering nanti. Karena yang paling berbahaya apabila banjir sering terjadi, besok pasti akan kekeringan total karena tidak ada air yang menyerap ke tanah,” jelasnya.

Selain pembangunan bendungan, dibutuhkan juga perbaikan terhadap aliran sungai dan memastikan tidak adanya sampah yang bisa memicu terjadinya banjir. Untuk menghindari adanya kerugian berlebih akibat bencana banjir, pemukiman di kawasan sungai juga bisa dihindari dan merelokasi warga yang berada di bantaran sungai.

“Sungai kita buatin tanggul. Masyarakat kita relokasi dari bantaran sungai,” pungkasnya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO