spot_img
Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANBPMP NTB Bangun Kolaborasi untuk Desa Literasi yang Berkelanjutan

BPMP NTB Bangun Kolaborasi untuk Desa Literasi yang Berkelanjutan

Mataram (Suara NTB) –  Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPMP NTB) berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan desa serta didukung oleh masyarakat pegiat atau komunitas literasi melaksanakan peluncuran Desa Bayan Bercahaya di Aula Kantor Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Senin, 13 Januari 2025.

Kepala BPMP NTB, Katman, S.Pd., M.A., mengungkapkan program ini bertujuan menciptakan ekosistem belajar yang melibatkan tidak hanya sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat secara luas. Katman juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam keberhasilan program ini, terutama dengan melibatkan perguruan tinggi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“Peluncuran Desa Bayan Bercahaya ini merupakan langkah awal dari upaya besar dalam menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan di desa-desa. Program ini diharapkan dapat menjadi model yang menginspirasi daerah lainnya dalam membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas,” ujar Katman.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., serta sejumlah elemen penting dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, termasuk perwakilan dari DPR, Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kemenag, Camat, Pemerintah Desa, satuan pendidikan, dan komunitas/pegiat literasi serta BGP NTB, Balai Bahasa NTB, BAN NTB, LPTK dan Inovasi NTB. Sebanyak 117 orang hadir dalam acara yang bertujuan untuk mewujudkan Desa Bayan Bercahaya.

Inisiatif ini mengusung semangat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan. Tema utama acara ini, “Membangun Kolaborasi Bersama Desa Literasi (MbaK DeSi),” menekankan pentingnya kerjasama antara semua elemen untuk menciptakan ruang belajar yang lebih luas bagi anak-anak di luar lingkungan sekolah. Program ini menggarisbawahi bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga masyarakat dan orang tua.

Kepala Desa Bayan, Satriadi, S.P, menjelaskan Desa Bayan dipilih karena masih menghadapi tantangan besar dalam bidang pendidikan. Masyarakat di sana memerlukan peningkatan kesadaran dan partisipasi terhadap pentingnya pendidikan, terutama untuk anak-anak. Seringkali, anak-anak terpaksa meninggalkan sekolah untuk membantu pekerjaan orang tua, sehingga ini menjadi perhatian bersama dan latar belakang lahirnya inisiatif Desa Literasi.

Selain itu, berbagai elemen masyarakat, seperti kader Posyandu, Karang Taruna, dan generasi muda, turut berperan dalam mendukung program ini. Dengan kolaborasi ini, diharapkan literasi tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi menjadi budaya yang tumbuh di tengah masyarakat Bayan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Utara, Adenan, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara peluncuran Desa Literasi. Ia menekankan bahwa program ini harus diimplementasikan secara berkelanjutan. Menurut laporan per 1 Januari, tercatat ada sekitar 1.394 anak di Kabupaten Lombok Utara yang putus sekolah, yang menjadi tantangan besar dalam memperbaiki pendidikan di daerah ini.

Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu dalam arahannya menyatakan bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung program-program pendidikan dan literasi agar Kecamatan Bayan dapat maju, baik dari segi pendidikan maupun pembangunan masyarakatnya. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO