Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Pemadam Kebakaran Penyelamatan (Disdamkartan), Sumbawa, mencatat sedikitnya ada tujuh unit rumah terdampak musibah kebakaran di awal tahun 2025 yang didominasi rumah kayu (rumah panggung).
“Paling banyak kejadian terjadi pada bulan Februari sebanyak empat unit rumah terbakar di kecamatan Labuhan Badas dengan kerugian mencapai Rp500 juta,” kata Kadis Damkartan kepada Suara NTB, melalui Kabid Operasi Syahruddin Fachri, Jumat, 14 Februari 2025.
Fahri melanjutkan, berdasarkan hasil perhitungan diketahui akibat musibah tersebut kerugian material mencapai Rp915 juta. Pihaknya pun sangat bersyukur dari tujuh kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa melainkan hanya mengalami luka-luka.
“Ini masih awal tahun dan di musim penghujan sudah ada kejadian, sehingga kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terutama di musim kemarau mendatang,” ucapnya.
Dia pun meyakinkan, bahwa hasil investigasi pasca kebakaran rata-rata musibah tersebut terjadi karena faktor kelalaian dari pemilik rumah. Bahkan di salah satu rumah, pihaknya menemukan adanya kipas angin yang dibiarkan menyala sehingga terbakar.
“Rata-rata kebakaran terjadi karena pemilik rumah yang lalai, apalagi Sumbawa saat ini masuk dalam dasarian kedua musim kemarau,” sebutnya.
Ia mengimbau masyarakat sebelum meninggalkan rumah harus memastikan dalam kondisi aman. Pastikan semua kelistrikan aman dan tidak ada yang rusak, hal itu dilakukan untuk menekan terjadinya bencana kebakaran.
“Pastikan dulu rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggalkan, sehingga hal yang tidak diinginkan bisa ditekan apalagi saat ini musim kemarau,” tambahnya.
Selain itu, peremajaan instalasi kelistrikan juga harus dilakukan untuk menjaga keselamatan dan mengurangi risiko terjadinya kebakaran yang lebih fatal. Karena jika dibiarkan dikhawatirkan akan menjadi pemicu terjadinya kebakaran.
“Kita harus waspada kemungkinan yang akan terjadi dengan tetap melakukan pengecekan secara intensif terhadap instalasi kelistrikan yang kita miliki,” tukasnya. (ils)