Mataram (Suara NTB) – Rencana pembangunan jembatan senilai Rp2,5 miliar terancam batal. Batalnya salah satu proyek strategis ini, dipicu efisiensi anggaran.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Lale Wediahning menerangkan, proyek pembangunan jembatan senilai Rp2,5 miliar masih diberikan tanda bintang oleh Badan Perencana dan Pembangunan Daerah Kota Mataram. Artinya, proyek ini berpotensi batal karena terancam terkena refocusing anggaran. “Pembangunan jembatan di Gontoran maupun Segarayadya masih tanda bintang,” sebutnya.
Sementara, proyek strategis lainnya seperti pembangunan kantor wali kota, jalan, dan lain sebagainya tidak terkena refocusing anggaran. Lale menambahkan, konsekuensi dari kondisi ini berpotensi batalnya pembangunan jembatan itu, sehingga ia belum menyiapkan dokumen perencanaan untuk proses tender. “Makanya saya belum siapkan dokumen tendernya sampai sekarang,” katanya.
Pembangunan jembatan penghubung antara Lingkungan Tegal-Gontoran yang urung (batal,red) merupakan usulan dari masyarakat. Pasalnya, masyarakat yang hendak ke Lingkungan Gontoran atau Lingkungan Tegal Kelurahan Selagalas, tidak mungkin memutar jauh.
Pihaknya kata Lale, kembali melihat skala prioritas. Apabila Wali Kota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana, menginginkan pembangunan jembatan itu berjalan maka akan dicarikan sumber pembiayaan lainnya. “Jika Pak Wali menginginkan tetap dilaksanakan maka sudah ada alternatif untuk pengganti dananya,” ujarnya.
Menurutnya, rencana pemangkasan anggaran akan dibahas lebih lanjut. Pihaknya masih menunggu program yang akan dilaksanakan dan atau batal dilaksanakan. Koordinasi dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Kota Mataram, tetap dilakukan untuk memastikan kepastian anggaran tersebut. (cem)