GUBERNUR NTB, Dr.H. Lalu Muhamad Iqbal mengatensi pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemprov NTB. Ia menyampaikan akan melakukan perbaikan tata kelola DAK tersebut.
“Sudah kita mulai perbaikan, kita akan memperbaiki tata kelolanya. Dan itulah yang sebulan ini kita lakukan,” ujarnya akhir pekan kemarin.
Pengelolaan DAK NTB tahun 2024 masih menyisakan kisruh hingga sekarang. Beberapa OPD yang mendapat alokasi DAK diduga kurang memaksimalkan pengelolaan dana tersebut, khususnya DAK di sektor pendidikan.
Oleh karena itu, Iqbal mengatakan akan melakukan perbaikan total di bidang keuangan NTB untuk memastikan tidak ada lagi kejadian kasus-kasus DAK di masa kepemimpinannya. ‘’Makanya sampai dengan hari ini. Alhamdulillah kita sudah menyelesaikan utang-utang bawaan dari tahun 2024,” sambungnya.
Kisruh DAK NTB ini tidak hanya menjadi atensi eksekutif, tetapi kasus ini juga masih menjadi isu panas di lingkup DPRD. Bahkan, sejumlah fraksi mengusulkan hak interpelasi pada Februari 2025 lalu.
Terkait pengusulan hak interpelasi ini, Iqbal mengaku menghormati proses ini. Ia menilai, usulan hak interpelasi DAK 2024 adalah proses internal di DPRD NTB. “Untuk kasus DAK itu kan masih dalam pembahasan interpelasi di DPRD, jadi biarkan itu menjadi proses internal legislatif. Kita hormati,” katanya.
Sebagai Kepala Daerah, Iqbal sangat mengatensi kisruh DAK ini. Beredar informasi Gubernur NTB melakukan pertemuan dengan Kepala Kejati NTB, Enen Saribanon sebelum Hari Raya Idulfitri 2025 lalu. Informasinya, salah satu pembahasannya terkait kisruh pengelolaan DAK.
Menanggapi hal ini, Iqbal tak menampik adanya pertemuan itu. Namun, ia mengaku bukan dalam konteks membahas masalah DAK. Ia bahkan membeberkan bahwa pertemuan dengan Kajati NTB tidak hanya dilakukan antara Gubernur dan APH, tetapi juga hadir Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda.
“Itu pertemuan tidak ada hubungannya dengan itu (DAK, red), tidak ada. Tidak ada. Kita membahas masalah yang lain mengenai Kantor Kajati dan sebagainya” pungkasnya. (era)