Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Kesehatan (Dikes) Sumbawa, mencatat sedikitnya ada sekitar tujuh Pusat Layanan Kesehatan Terpadu (Pustu) yang dilakukan rehabilitasi berat dan enam bangunan baru yang tersebar di sejumlah kecamatan.
“Jadi, tahun ini ada 7 Pustu kita rehabilitasi dan 6 bangun baru yang kita targetkan di akhir tahun sudah bisa digunakan oleh masyarakat apalagi alat-alatnya sudah tersedia,” kata Kepala Dikes Sumbawa, Junaedi kepada Suara NTB, Selasa, 14 April 2025.
Dikatakan Jun, rehabilitasi dan bangun baru ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan secara prima ke masyarakat. Apalagi rata-rata Pustu yang direhabilitasi ini dianggap tidak representatif lagi untuk memberikan pelayanan di tempat.
“Kami, upayakan rehabilitasi Pustu ini tuntas akhir tahun, sehingga alat kesehatan yang sudah kami adakan tahun lalu bisa segera digunakan,” ujarnya.
Jun pun meyakinkan, khusus untuk pembangunan pustu baru ini ditaksir menghabiskan anggaran sekitar Rp400- Rp700 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Adapun lokasi bangun tersebut yakni, Desa Kalimango, Desa Gontar, Desa Kelawis, Desa Dete dan desa Sepakat.
“Kalau untuk rehabilitasi berada di desa Hijrah, Marente , Sepukur, Sepayung, Lebin, Batubulan, dan Olat Rawa dengan total anggaran sekitar Rp300 juta-Rp400 juta untuk masing-masing Pustu,” jelasnya.
Dia pun meyakinkan, biaya rehabilitasi terhadap seluruh Pustu tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp4 miliar. Dimana masing-masing Pustu tersebut memiliki anggaran yang berbeda-beda untuk ukuran kecil sekitar Rp200-400 juta dan ukuran besar sekitar Rp800 juta.
“Rehabilitasi dan bangun baru Pustu ini sebagai bentuk komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat yang ada di Sumbawa,” tukasnya. (ils)