spot_img
Selasa, Mei 13, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATUsia 67 tahun Lobar, Lobar akan Mundur lagi, Jika Salah Ambil Arah...

Usia 67 tahun Lobar, Lobar akan Mundur lagi, Jika Salah Ambil Arah Kebijakan Pembangunan

Giri Menang (Suara NTB) – Lombok Barat genap berusia 67 tahun pada tanggal 17 April 2025. Di usia yang tak lagi muda, perayaan ulang tahun bukan sekadar pesta. Ia semestinya menjadi ruang refleksi, sudah sejauh mana kita berjalan? Seberapa banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan?

Wakil Ketua DPRD Lobar, H. Abubakar Abdullah menegaskan, di usia ini Pemkab perlu penguatan sebab KLU dan Kota Mataram melakukan transformasi dengan cepat. “Otomatis Lobar di usia ini, perlu mereviu, menapak tilas perjalanan yang sudah sampai di usia ini. Harus segera melakukan transformasi, dengan segala potensi dan keunikan dan sumber daya yang dimiliki,” kata dia.

Menurut Politisi PKS ini, Lobar dikaruniai kejayaan alam yang luar biasa dari bukit sampai dasar laut. Daerah ini memiliki potensi besar namun belum terkelola dengan baik.

Isu besarnya, lebih pada persoalan manajemen SDM dan SDA yang harus bisa meningkatkan produktivitas daerah. Beberapa lapangan usaha tak sejalan dengan tingkat PAD, seperti sektor pertanian yang memiliki hampir PDRB 22 persen dari GDP, hanya saja sektor ini tak sebanding dengan PAD yang diperoleh. Artinya harus dilakukan pendekatan nilai tambah, sehingga ke depan Lobar perlu membuat ekosistem dari hulu ke hilir dari semua sektor dan terkoneksi.

Seperti potensi di sektor pariwisata yang ke depan bisa menjadi sektor unggulan atau leading sector, menjadi ladang emas untuk meningkatkan PAD. Namun diakui, belum terkelola dengan maksimal. “Caranya bagiamana? Ya kita harus segera ambil keputusan. Kalau salah mengambil keputusan hari ini tentang arah kebijakan pembangunan Lobar, maka bisa mundur lagi kita. Kita punya waktu, kita punya potensi ke sana, tapi arahnya ke sini,” tegas Abu.

Kalau pariwisata menjadi sektor unggulan, maka banyak pengunjung. Dengan begitu support sistem lainnya seperti sektor pertanian, peternakan, dan sektor pangan serta jasa lainnya bisa hidup. Memang menurutnya butuh waktu. Namun cukup bersabar dua tiga tahun namun arahnya dan hasilnya jelas. Dan hal ini kemudian merefleksikan perjalanan Lobar.

Menurutnya, arah kebijakan di era pemimpin Bupati Lobar H Lalu Ahmad Zaini dan Wabup Hj Nurul Adha sudah terlihat, tentu hal ini harus dipastikan berjalan sesuai dengan arah yang telah ditentukan. Ia pun mendorong agar segera menuntaskan master plan, RDTR untuk mempermudah investasi. “Supaya karuan ramah investasi ini benar-benar dilaksanakan,” imbuhnya.

Sebab kalau mau hidup daerah, maka investasi menjadi hal yang penting, sehingga perlu dibangun semacam iklim investasi yang baik.

Ia juga berharap agar semboyan Patut Patuh Patju harus menjadi motivasi harus seperti itu. “Itu pesan moral harus sering kali diingatkan, karena seringkali kadang kita lupa,” imbuhnya.

Lebih-lebih kalau melihat angkat kemiskinan dan pengangguran harus menjadi atensi. Hal ini kata dia, menyangkut persoalan fiskal. Sehingga ia pun terus mendorong agar Pemkab fokus pada konsolidasi ekonomi. Artinya, sektor yang menjadi arah tujuan pembangunan daerah yang bisa mendongkrak PAD dan ekonomi perlu fokus digarap maksimal. Misalnya, sektor pariwisata yang dimiliki Lobar.

Di sini juga dilihat bagiamana potensi Desa, jika bicara program sejahtera dari desa. Seperti Senggigi yang sudah terlihat dengan potensi besar pendapatannya. Sehingga desa pun mendapatkan dampak besar. Namun dilihat lagi di kawasan ini ada persoalan bangunan yang diduga menyalahgunakan izin. Terkait wisata ini kata dia, sensitif dengan isu keamanan sehingga memang harus dikelola baik. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO