spot_img
Jumat, Mei 16, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMEvaluasi KLA, LPA Kota Mataram Soroti Maraknya Iklan Rokok

Evaluasi KLA, LPA Kota Mataram Soroti Maraknya Iklan Rokok

Mataram (Suara NTB) – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram meminta pemerintah berbenah untuk mewujudkan kota layak anak (KLA) bisa tercapai pada 2030. Pasalnya, iklan promosi sponsor rokok marak ditemukan di tengah kota.

Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi menyampaikan, mewujudkan Kota Mataram menjadi KLA tidak hanya soal penghargaan saja melainkan bagaimana pemerintah mengupayakan agar benar-benar disebut layak terhadap anak. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk berbenah dengan mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan hal tersebut. “ Saya berharap dengan momentum ini, momentum untuk kita berbenah supaya bisa terwujud,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Jumat, 25 April 2025.

Kata Joko, mewujudkan  KLA di Kota Mataram memang menjadi tantangan  bagi pemerintah daerah. Pasalnya, untuk menghentikan iklan rokok di Kota Mataram sangat sulit dilakukan, karena penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sangat besar dari iklan tersebut. “Sepertinya menjadi sebuah problem dilematis yang dialami oleh pemerintah Kota Mataram ketika menghentikan iklan rokok,” ungkapnya.

Meski begitu, dalam upaya mewujudkan KLA dan kemaslahatan anak-anak kata Joko, pemerintah daerah berani mengambil sikap untuk melakukan kebijakan. Hal ini bisa dilakukan secara perlahan untuk bisa menghapus iklan rokok di Kota Mataram. “Sebenarnya biaya dari rokok sangat tinggi dibandingkan dengan pendapatan itu sendiri,” terangnya.

Di sisi lain, Joko menerangkan, salah satu yang paling penting dalam upaya penerapan KLA adalah bagaimana pengawasan orang tua terhadap ruang dalam jaringan (daring). Dampak dari bermedia sosial juga disebut pengaruhnya sangat berbahaya bagi anak-anak. “Perlindungan anak di ranah daring ini kesulitan kita bila tidak ada peran orang tua,” jelasnya.

Sementara itu, melalui dewan anak yang diharapkan bisa masuk di ranah pendidikan melakukan edukasi tentang dampak pengaruh bermain media sosial. Namun, ia mengaku masih kesulitan dalam menerapkan hal tersebut. “Alhamdulillah sekarang sudah ada surat edaran Wali Wali Kota tentang larangan penggunaan hp di sekolah,” ucap Joko.

Diharapkan, kedepan iklan rokok itu bisa dikurangi pada tempat strategis seperti pusat pendidikan, tempat umum bermain bahkan di tempat wisata. “Sehingga kita bisa mewujudkan Mataram jadi KLA 2030,” demikian kata Joko. (pan)

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO