spot_img
Kamis, Mei 15, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMDewan Minta Penumpukan Sampah Segera Dicarikan Solusi

Dewan Minta Penumpukan Sampah Segera Dicarikan Solusi

Mataram (Suara NTB) – Pembatasan pembuangan sampah di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongo, di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, menimbulkan masalah baru. Sampah di Mataram mengalami penumpukan. Dewan meminta penumpukan sampah ini segera dicarikan solusi.

Ketua DPRD Kota Mataram, Abdul Malik dikonfirmasi pada, Rabu, 30 April 2025 menerangkan, penumpukan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Kecamatan Sandubaya, telah disampaikan oleh eksekutif dalam rapat terbatas. Penyebab penumpukan sampah diakibatkan pembatasan pembuangan sampah ke TPAR Kebon Kongo. Akan tetapi, pihaknya meminta segera dicarikan solusi. “Karena masyarakat tidak mau tahu. Mereka tahunya sampahnya diangkut,” terangnya.

Pemkot Mataram menurut Malik, sebenarnya telah berupaya mengurangi ketergantungan membuang sampah ke TPAR Kebon Kongo. Salah satunya membangun tempat pengolahan sampah terpadu seperti di Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya.

Selain itu, menggunakan incinerator untuk membangkar sampah. Incinerator kata Politisi Partai Golkar Kota Mataram, telah dicoba dengan daya tampung cukup besar. Namun demikian, polusi udara ditimbulkan dari asap pembakaran sampah menjadi persoalan baru. “Incinerator sebenarnya sudah dicoba. Kalau mau ditambah lagi saya kira lebih bagus,” ujarnya.

Malik telah meminta Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram mengambil langkah inovasi atau terobosan untuk mengurai penumpukan sampah. Beberapa solusi telah diupayakan antara Pemkot Mataram, Pemkab Lombok Barat dan Pemprov NTB, untuk menambah landfill baru. Penambahan lahan ini diharapkan bisa memberikan solusi bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi mengakui, pengelola TPAR Kebon Kongo membatasi ritasi kendaraan untuk membuang sampah. Dari sebelumnya tiga kali sehari dibatasi satu kali sehari. Hal ini berdampak terhadap penumpukan sampah di TPS Sandubaya. “Pembuangan dibatasi hanya satu kali sehari,” sebutnya.

TPS Sandubaya akan mengalami overload . Pasalnya, volume sampah yang tertampung mencapai 1.200 ton. Denny menambahkan, Pemkot Mataram, Pemkab Lobar, dan Pemprov NTB telah membahas rencana pembebasan lahan di sekitar kawasan TPAR Kebon Kongo. Lahan yang dibebaskan sekitar 60 are untuk memperluas landfill baru. Proses pembebasan dengan sharing anggaran. Pemkot Mataram diminta mengalokasikan anggaran Rp1,2 miliar. “Karena kita paling banyak membuang sampah sehingga diminta mengeluarkan Rp1,2 miliar,” sebutnya. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO