Praya (Suara NTB) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) H. Lalu Firman Wijaya, S.T., M.T., resmi dilantik sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Loteng periode 2025-2029. Pelantikan sekaligus pengukuran pengurus KONI Loteng tersebut dipimpin Ketua Umum KONI NTB H. Mori Hanafi di Swiss Bellcourt Hotel Tanak Awu, Kamis, 1 Mei 2025.
Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati (Wabup) Loteng H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si., bersama sejumlah pejabat dan pengurus cabang olahraga (cabor) di Loteng.
Firman dilantik sebagai Ketua Umum KONI Loteng di tengah kisruh terkait pelaksanaan Musyawarah Olahraga (Musorkab) KONI Loteng. Di mana ada dua Musorkab KONI Loteng yang terselenggara kali ini. Yakni Musorkab KONI Loteng yang berlangsung di Illira Lite Hotel Penujak pada 20 Maret 2025 yang secara aklamasi memilih H. Lalu Firman Wijaya, S.T.M.T.
Kemudian Musorkab KONI Loteng yang diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2025 di de Balen Soultan Hotel Poltekpar Lombok, Puyung. Yang kala itu memilih Ketua Umum KONI Loteng periode 2021-2025 M. Samsul Qomar, kembali sebagai Ketua Umum KONI Loteng periode 2025-2029.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Loteng ini berharap semua persoalan tersebut bisa selesai dengan dilantiknya pengurus KONI Loteng yang baru tersebut. Sekaligus mengajak elemen-elemen yang sebelumnya berseberangan untuk menyatu kembali demi kemajuan olahraga Loteng. “Kita semua adalah keluarga. Jadi mari kita memulai kembali membangun olahraga Loteng menjadi lebih baik lagi,” ajaknya.
Menurutnya, polemik yang terjadi di KONI Loteng hal yang wajar karena itu merupakan bagian dari dinamika politik di organisasi. Dan, diharapkan bisa membuat semua pihak semakin dewasa dalam mengelola jalannya sebuah organisasi. Namun tidak kalah penting dari itu semua, bagaimana dinamika yang terjadi sejauh ini tidak sampai mengganggu kelanjutan pembinaan olahraga di daerah ini.
Bahwa pembinaan olahraga harus terus berjalan. Tanpa terganggu adanya dinamika di dalam tubuh KONI Loteng. “Sehingga fokus dan target awal kita bagaimana membenahi dan memperkuat internal KONI Loteng,” imbuhnya.
Ia pun mengaku sudah mendapatkan buku petunjuk tentang tata cara pengelolaan KONI dari KONI NTB. Itulah yang nantinya bisa menjadi rujukan dalam tata kelola KONI Loteng ke depan agar bisa lebih baik lagi. Termasuk komunikasi dan koordinasi dengan pengurus cabor yang ada.
Mengingat, di tahun 2026 mendatang sudah ada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang menanti yang membutuhkan persiapan yang matang. Terlebih, Loteng memiliki target setidaknya masuk tiga besar di ajang multi event olahraga tingkat provinsi tersebut. Naik satu peringkat dari Porprov NTB tahun 2024 lalu. (kir)