spot_img
Kamis, Mei 15, 2025
spot_img
BerandaPOLHUKAMYUSTISIMakam Brigadir Nurhadi Dibongkar, Polisi Lakukan Autopsi Ungkap Penyebab Kematian

Makam Brigadir Nurhadi Dibongkar, Polisi Lakukan Autopsi Ungkap Penyebab Kematian

Mataram (Suara NTB) – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Brigadir Muhammad Nurhadi pada Kamis, 1 Mei 2025. Langkah ini diambil untuk mengungkap penyebab pasti kematian anggota Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda NTB tersebut, yang ditemukan meninggal dunia di Gili Trawangan pada Rabu, 16 April 2025.

“Hari ini Polda NTB melaksanakan ekshumasi. Tujuannya untuk mengetahui penyebab kematian yang bersangkutan,” ujar Kabid Humas Polda NTB, AKBP Mohammad Kholid, usai pelaksanaan ekshumasi. Proses pembongkaran makam yang berlangsung di Mataram itu dimulai pukul 08.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 11.30 Wita, dengan durasi sekitar 3,5 jam. Keluarga almarhum turut hadir, meski tanpa pendampingan kuasa hukum.

“Belum ada kuasa hukum, tadi hanya didampingi oleh pihak keluarga,” tambah Kholid.

Polda NTB memastikan bahwa proses ekshumasi dilakukan sesuai dengan pedoman medis dan kode etik yang berlaku. Kepala Biddokkes Polda NTB, Kombes Pol Dr. I Komang Tresna, menyebutkan bahwa proses autopsi dipimpin oleh dokter forensik Universitas Mataram, Dr. dr. Arfi Syamsun, Sp.KF., M.Si.Med.

“Ekshumasi berjalan lancar. Kami berharap hasil autopsi bisa segera diketahui dalam waktu maksimal dua minggu,” jelas Komang.

Kakak tertua almarhum, Rafika Dewi, mengakui bahwa pihak keluarga awalnya tidak menginginkan autopsi. Namun, permintaan dari pihak kepolisian membuat mereka menyetujui proses tersebut.

“Sekarang mau tidak mau harus autopsi, karena ada permintaan dari kepolisian,” ujarnya.

Brigadir Nurhadi ditemukan tak bernyawa di salah satu penginapan di Gili Trawangan pada Rabu, 16 April 2025. Ia diketahui sempat berenang sekitar pukul 17.00 Wita, dan tak lama kemudian ditemukan terbaring di dasar kolam oleh rekannya. Korban lalu dievakuasi dan dibawa ke sebuah klinik setempat. Meski sempat diberikan pertolongan medis, dokter menyatakan Brigadir Nurhadi meninggal dunia pada pukul 22.14 Wita setelah tidak terdeteksi detak jantung melalui alat EKG.

Penyelidikan lebih lanjut dilakukan karena ditemukan sejumlah kejanggalan. Teman korban, Taufiq Mardani, yang turut memandikan jenazah, mengungkap adanya luka dan lebam di tubuh Brigadir Nurhadi.

“Banyak lebam, di hidung dan mata kanan ada luka besar yang mengeluarkan darah terus-menerus,” katanya. Ia juga menyebutkan adanya memar di bagian leher belakang, pinggang, serta luka sobek di jari, punggung kaki, dan lutut. Polda NTB menyatakan akan menyelidiki kasus ini secara objektif dan mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian Brigadir Muhammad Nurhadi. (mit)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO