spot_img
Rabu, Mei 14, 2025
spot_img
BerandaNTBPenasihat Presiden Bidang Haji Minta CJH yang Visanya Bermasalah Tidak Khawatir

Penasihat Presiden Bidang Haji Minta CJH yang Visanya Bermasalah Tidak Khawatir

Mataram (Suara NTB) – Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy meminta masyarakat yang tertunda keberangkatannya lantaran visa belum terbit tidak perlu khawatir. Pihaknya tengah berupaya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai menghadiri acara peresmian Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), Sabtu, 3 Mei 2025. “Saya kira dari Pemerintah baik dari Kementerian Agama maupun badan penyelenggara haji sudah bekerja keras,” ujarnya, Sabtu 3 Mei 2025.

Ia menyebut, persoalan visa tersebut hanya soal teknis saja dan dalam waktu dekat akan segera diselesaikan.

“Saya belum mendapatkan masukkan secara lengkap mengenai masalah visa, tetapi itu kan setiap tahun memang selalu terjadi dan biasanya sudah bisa diatasi pada waktu-waktu yang dekat,” terang Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Di sisi lain, Muhadjir juga meminta kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) NTB agar lebih proaktif dalam mencari dan memberikan informasi ihwal haji ini.

“Kalau sudah dapat informasi yang valid segera disampaikan kepada calon jemaah, terutama bakal jemaah. Jangan sampai ada kepanikan ada kekhawatiran. Kepanikan-kepanikan itu akan mengganggu kesehatan. Kalau kesehatannya tergganggu nanti jemaah waktu hajinya tidak maksimal,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga akan memastikan penyelenggaraan haji tahun ini mesti jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Lebih efisien dan lebih tertib. Biayanya juga oleh pak Presiden sudah dipotong dan nanti kita akan khawatirkan juga jangan sampai pemotongan itu menurunkan kualitas pelayanan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, keberangkatan 52 CJH kloter 2 asal Lombok Tengah terpaksa ditunda lantaran visa jemaah tersebut lantaran terkendala masalah visa.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag NTB, Lalu Muhamad Amin mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menyelesaikan proses penerbitan visa haji yang hingga pukul 18.00 Wita masih dalam tahap penyelesaian. Akibat terkendala visa belum keluar, sejumlah Calon Jemaah Haji (CJH) terpaksa ditunda keberangkatannya.

“Jadi, untuk kloter selanjutnya, kita merekap kembali kepada yang telah memiliki visa. Sedangkan visa yang belum terbit, kami berjuang bekerja 24 jam dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar diupayakan bagaimana penyelesaian visa ini supaya tidak membingungkan kita semua,” jelasnya, Jumat, 2 Mei 2025.

Beberapa jemaah yang visanya belum keluar di Kloter kedua untuk embarkasi Lombok Tengah terpaksa menunda keberangkatan ke kloter berikutnya. Dipastikan keberangkatan CJH tidak akan tertunda hingga tahun depan. Jemaah akan diberangkatkan di kloter berikutnya, yaitu kloter 6. Dan mereka sudah menerima, memaklumi kondisi ini, sambungnya.

Amin menjelaskan, tahun ini terdapat perbedaan peraturan penertiban visa dari pemerintah Arab Saudi. Yang mana pengelolaan dilakukan oleh delapan syarikah (perusahaan penyelenggara), yang menimbulkan beberapa tantangan dalam sinkronisasi data jemaah.

Akibatnya data jemaah yang telah masuk sejak awal yang tidak dapat diubah akibat kebijakan ketat dari pemerintah Arab Saudi tersebut berdampak pada proses pengajuan visa. Hal ini menyebabkan beberapa penempatan data tidak sesuai dan memerlukan penyempurnaan kembali yang berdampak pada 800 visa jemaah belum diterbitkan.

“Kami berharap, berjuang terus membantu menyelesaikan permasalahan visa untuk jemaah yang akan berangkat. Ini terjadi juga kepada PHD kan juga sama pelayanannya, penyelesaiannya seperti jemaah,” pungkasnya.

Kondisi serupa juga terjadi pada Petugas Haji Daerah (PHD), disebutkan beberapa dari PHD mengalami permasalahan visa sehingga perlu menunggu di kloter berikutnya.

Sebagai informasi, sebanyak 4.499 jemaah haji dari seluruh kabupaten/kota di NTB telah siap diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Embarkasi Lombok.

Pemberangkatan para jemaah akan dilakukan dalam 12 kelompok terbang (kloter) dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 777 yang memiliki kapasitas 393 penumpang. (sib/era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO