Mataram (Suara NTB) – TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Mataram mengajarkan para peserta didik upaya penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi. Hal itu diajarkan melalui kegiatan simulasi mandiri mitigasi bencana gempa pada Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2025, pada 26 April 2025 lalu.
Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Mataram, Baiq Lina Rahmayanti S.Ag., pada pekan lalu menyampaikan, kegiatan itu dilaksanakan di sekolah untuk turut serta memeriahkan HKBN 2025 yang dipusatkan di NTB, dan pemecahan rekor Muri untuk kegiatan simulasi mandiri. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dan guru.
“Kami ingin mengenalkan kepada anak upaya selamat yang harus dilakukan jika terjadi bencana gempa, yaitu jangan Berlari, Berisik, Mendorong, dan Kembali (BBMK) yang berarti tetap tenang, tidak panik, dan menuju tempat terbuka,” ujar Lina.
Upaya selamat dikenalkan melalui dongeng, dan lagu anak. Termasuk mengenal lingkungan sekolah, mana lingkungan yang aman dan mana yang harus dihindari saat terjadi gempa dan terakhir simulasi.
“Hal tersebut perlu diketahui oleh anak usia dini, agar anak dapat terbiasa dengan upaya penyelamatan diri, seperti melindungi kepala, menghindari kaca, masuk kolong meja. Jika gempa reda menuju tempat terbuka, dan mengenal dengan baik rambu-rambu penyelematan seperti tanda bencana (sirine/kentongan), jalur evakuasi, dan titik kumpul,” jelas Lina.
Dalam kegiatan itu, peserta didik terlihat antusias mengikuti simulasi. Mereka terlihat berlindung di bawah meja dan berbaris ke luar ruang kelas dengan menutupi kepala menggunakan tas. Lalu mereka berkumpul di halaman sekolah.
Pihaknya berharap anak-anak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam upaya selamat saat terjadi gempa. Anak-anak juga dapat meneruskan informasi kepada orang tua dan keluarga di rumah.
“Kami berharap, ke depannya dapat menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), sehingga kegiatan simulasi mitigasi bencana dapat terintegrasi di dalam kurikulum sekolah,” harap Lina. (ron)