spot_img
Rabu, Mei 14, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMasalah Pengangguran, Mataram Andalkan Pelatihan Kerja

Masalah Pengangguran, Mataram Andalkan Pelatihan Kerja

Mataram (Suara NTB) – Jumlah angkatan kerja di NTB terus meningkat, namun tantangan pengangguran di kalangan lulusan SMK dan SMP masih perlu perhatian lebih. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota Mataram meluncurkan program pelatihan keterampilan kerja mulai Juni 2025 sebagai upaya mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan UMKM lokal.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2025, jumlah penduduk usia kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat mencapai 4,17 juta orang, mengalami kenaikan sebesar 73,79 ribu orang dibandingkan tahun 2024. Dari total tersebut, sekitar 3,19 juta orang termasuk dalam angkatan kerja.

Meskipun terjadi pertumbuhan lapangan pekerjaan, perhatian khusus perlu diberikan kepada lulusan SMK dan SMP, mengingat tingkat pengangguran di kelompok ini justru mengalami peningkatan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Rudi Suryawan, menanggapi hal tersebut dengan menyatakan bahwa berdasarkan data BPS NTB, jumlah usia kerja didominasi oleh lulusan SMK atau sederajat.

Oleh karena itu, meskipun Kota Mataram bukan daerah industri besar dan peluang kerja yang tersedia terbatas, Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), bekerja sama dengan beberapa OPD terkait, meluncurkan program pelatihan keterampilan kerja mulai Juni 2025.

“Karena kita bukan daerah industri memang sulit peluang kerja. Makanya Pemerintah Kota Mataram mempunyai program menciptakan 1000 UMKM dalam setahun. Itu salah satu cara untuk mengatasi jumlah pengangguran ini,” terangnya, Selasa, 6 Mei 2025.

Empat bidang utama yang akan dihadirkan dalam program pelatihan ini yaitu tata rias, tata boga, pengelasan, dan perbaikan alat pendingin seperti AC dan kulkas. Keempat pelatihan ini dipilih karena memiliki potensi pasar yang tinggi di Mataram.

“Barbershop juga sebenarnya paling banyak minat, nanti akan kami tambah juga untuk pelatihan ini. Per angkatan ada 32 orang. Kalau kemarin waktunya 5 sampai 10 hari kami tambah menjadi 14 sampai 15 hari satu angkatan. Biar lebih mendalam ilmunya,” tuturnya.

Setiap peserta nantinya akan menerima sertifikat resmi sebagai bukti keterampilan yang dimiliki, yang akan menjadi modal untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha mandiri. “Sertifikat ada dan peralatan juga kita bantu,” pungkasnya.

Seorang lulusan Universitas Islam Negeri Mataram tahun 2024, yang saat ini sedang aktif mencari pekerjaan, Nurbaiti, menyampaikan pendapat positifnya mengenai program pelatihan ini. Menurutnya, di era sekarang ini sulit bagi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang diambil.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini, masyarakat dapat mengasah keterampilan yang dimiliki untuk menjadi modal mendapatkan kerja. Atau mungkin bisa membuka peluang usaha kecil-kecilan, siapa tahu dari usaha yang dibuka, terserap lagi tenaga kerja,” jelasnya

Selain itu, ia berharap pemerintah juga lebih peka terhadap tren pasar kerja, sehingga pelatihan yang diselenggarakan bisa lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO