Mataram (Suara NTB) – Lima Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Bima yang tergabung dalam kelompok terbang 8 diduga keracunan makanan. Kloter 8 merupakan gabungan CJH dari Sumbawa dan Kota Bima, yang terdiri dari 231 dari Sumbawa, laki-laki 112 jemaah dan 118 jemaah perempuan.
Kota Bima 155 jemaah terdiri dari 69 laki-laki dan 86 perempuan berusia 97 tahun Siti Hawa asal Asakota Kota Bima. Sedangkan, termuda Dean 25 tahun asal Teluk Santong Plampang Sumbawa.
Kloter 8 terdiri dari 393 jemaah disampaikan telah menjalani skrining kesehatan dengan hasil 69,97 persen termasuk kategori risiko tinggi. Sebanyak 47 jemaah tergolong risiko tinggi berat, 87 jemaah risiko sedang, 141 risiko ringan, dan 118 jemaah yang dinyatakan sehat.
Ada satu laporan kejadian keracunan. Tim Balai Kekarantinaan Kesehatan telah turun melakukan investigasi. Kejadian bermula adanya laporan dari poliklinik bahwa ada 5 orang jemaah yang mengalami diare. Setelah kita lakukan investigasi, ini semuanya berasal dari Kota Bima, jelas Pelaksana Harian (Plh) Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, Hairul Yamin.
Dugaan sementara, kejadian ini terkait konsumsi nasi kotak berisi menu nasi padang yang dibawa oleh jemaah sebelum masuk asrama haji. Makanan tersebut diduga berasal dari penginapan jemaah semalam sebelumnya.
Kami mencurigai bahwa jemaah tadi malam dari Kota Bima itu menginap di sebuah hotel di Mataram. Jadi sebelum masuk asrama mungkin ada sarapan yang disajikan di sana. Kemudian pada saat diskrining tim kami menemukan bahwa sebagian jemaah dari Kota Bima ini membawa nasi kotak, sambungnya.
PPIH juga sempat mewawancarai lima jemaah yang mengalami diare, hasilnya, kelima jemaah sempat memakan nasi kotak yang dibawa dari luar Asrama Haji.
PPIH mengimbau kepada seluruh jemaah dan keluarga pengantar untuk tidak membawa atau memberikan makanan dari luar kepada jemaah. Sebab, kondisi perut jemaah yang cukup sensitif menyebabkan mereka rentan mengalami keracunan.
Jemaah kita ini hanya mengonsumsi makanan yang ada di Asrama Haji saja. Karena makanan yang disajikan di asrama haji telah melalui serangkaian pemeriksaan yang ketat. Sebelum disajikan, makanannya kita periksa, imbaunya.
Sebanyak 27 jemaah yang mengalami risiko tinggi mendatangi poliklinik. Dengan satu orang harus dirujuk ke rumah sakit. Sehingga, total lima jemaah saat ini masih menjalani perawatan, empat di RSUD NTB dan satu di RSJ. (era)