PEMPROV NTB sedang menyusun rencana pelaksanaan event pariwisata secara rutin setiap bulan sebagai tindak lanjut dari arahan Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal. Rencana ini disambut positif oleh Dinas Pariwisata (Dispar) sebagai langkah strategis dalam mempromosikan potensi wisata daerah.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dispar NTB, Chandra Aprinova menegaskan pentingnya mendukung penuh arahan pimpinan daerah. Menurutnya, event adalah formula efektif untuk menarik kunjungan wisatawan. Karena mampu menciptakan pemberitaan yang menonjolkan keindahan, keunikan, serta daya tarik wisata di NTB.
‘’Melalui event, keindahan dan kekayaan budaya lokal bisa kita tonjolkan. Pemberitaan saat event berlangsung menjadi media promosi tersendiri untuk destinasi kita,” ujarnya kepada Ekbis NTB, Jumat, 16 Mei 2025.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan event bulanan tersebut. Beberapa OPD yang menjadi partner Dispar dalam menyukseskan program gubernur termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perdagangan, Perindustrian, serta Dinas Koperasi dan UMKM.
Para OPD nantinya akan mengambil peran masing-masing. Misalnya Dinas Perdagangan dan Koperasi dan UMKM akan menyiapkan tenan untuk pelaku UMKM, sehingga perputaran ekonomi masyarakat dapat meningkat.
“Kemarin saat PGAWC, semua OPD bergerak bersama sesuai arahan Gubernur. Itu contoh sukses kolaborasi kita dalam mempromosikan wisata melalui sport tourism dan budaya,” katanya.
Rencana agenda pariwisata tiap bulan ini akan mengacu pada Calendar of Event NTB yang sudah memuat lebih dari 57 agenda pariwisata tahunan. Event-event ini tersebar di berbagai kabupaten/kota, dan akan dipadukan dengan event insidental seperti kejuaraan surfing, pertunjukan musik, hingga festival budaya.
“Selain yang reguler, nanti ada juga event insidentil yang bisa mendadak hadir saat ada tamu penting atau kegiatan tertentu. Kami ingin sekali orang datang, mereka bisa menikmati beberapa event sekaligus, agar masa tinggal wisatawan lebih lama,” terangnya.
57 kalender of event atau agenda pariwisata NTB dinilai sudah mencukupi keinginan gubernur untuk menggelar agenda pariwisata tiap bulannya. Meski sudah mencukupi, ada juga beberapa agenda lain yang bisa diselenggarakan oleh Pemprov, kabupaten/kota, dan asosiasi yang tidak termasuk 57 calendar of event, namun tetap menjadi agenda pariwisata daerah.
“Insyaallah ya memang optimis kita dengan cita-cita Pak Gubernur untuk melaksanakan event sebulan sekali itu berdasarkan calendar event di Provinsi NTB saja sudah mencukupi setiap bulannya,” katanya.
Kendati telah ada 57 agenda pariwisata, Chandra mengaku masih menyusun terkait pariwisata apa saja yang akan digelar rutin setiap bulannya, di luar agenda 57 agenda pariwisata. “Nah ini sedang kita susun kita mulai dari mana karena begitu banyak destinasi yang harus kita tampilkan. Begitu banyak budaya yang harus kita perkenalkan, begitu banyak daya tarik juga yang perlu kita pertunjukan,” pungkasnya. (era)