PELAKU usaha travel dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTB berharap pemerintah provinsi dapat menghidupkan kembali rute kapal cepat yang menghubungkan Bali dan Lembar (Lombok Barat). Langkah ini dinilai penting untuk memulihkan kembali sektor pariwisata dan bisnis ikutannya yang saat ini mengalami kelesuan.
Lalu Muh. Zakaria dari ASITA NTB menanggapi rencana Gubernur NTB, L. Muhamad Iqbal untuk menghadirkan event nasional dan internasional secara reguler sebulan sekali di NTB, bahkan hingga dua kali dalam sebulan pada tahun 2026 nanti.
“Kami sangat mengapresiasi rencana Bapak Gubernur untuk membuat event internasional di Lombok setiap bulan, apalagi dua minggu sekali. Ini adalah hal yang kami tunggu-tunggu untuk mengembalikan sektor pariwisata, khususnya di Lombok,” ujar Jaka, panggilan akrabnya.
Namun, ia menyoroti kondisi pariwisata di wilayah Senggigi Lobar dan Mataram yang semakin terpuruk. Menurutnya, sejak beroperasinya kapal cepat langsung dari Bali menuju Gili Trawangan dan sekitarnya, titik-titik ekonomi yang dulunya ramai di Lobar dan Mataram menjadi mati.
“Sekarang Mataram dan Senggigi itu sepi karena tamu itu direct langsung dari Bali ke gili-gili di Lombok Utara menggunakan kapal cepat. Jadinya, transit point yang dulunya ke Senggigi dan Mataram itu tidak ada lagi karena tamu langsung turun ke Gili,” jelasnya.
Jaka mengenang masa ketika kapal cepat dari Bali berlabuh di Lembar. Saat itu, menurutnya, mata rantai ekonomi di Lombok Barat dan Mataram bergerak aktif. Shuttle bus dan angkutan dari Lembar menuju Mataram, Senggigi, hingga ke gili-gili menjadi hidup.
“Direct kapal cepat dari Bali ke Gili Trawangan itu mematikan jasa-jasa transportasi yang ada di Lombok Barat dan di Mataram,” tegasnya.
“Dulu saat kapal cepat dari Bali masuknya ke Lembar, shuttle-shuttle bus menjadi hidup. Angkutan dari Lembar ke Mataram, lalu ke Senggigi dan menuju ke gili-gili, banyak mata rantai ekonomi yang hidup, walaupun rantainya panjang,” katanya.
Oleh karena itu, sebagai pelaku usaha travel , ia sangat mendukung rencana Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal untuk menghadirkan event internasional secara reguler.
“Mungkin masukan untuk Bapak Gubernur, mudah-mudahan ini bisa didengar. Dulu sebelumnya pernah saya juga langsung bertatap muka dengan Pak Zul (Gubernur NTB sebelumnya) agar menghidupkan kapal cepat Bali-Lembar. Sekarang kan mati total. Mataram dan Senggigi semakin mau mati,” ungkap Zakaria.
“Mungkin dengan menghidupkan kembali kapal cepat dari Bali ke Lembar, Mataram, dan Lombok Barat (Senggigi) akan hidup lagi. Tamu atau wisatawan jangan direct langsung. Jalur Gili-Lembar ini juga perlu dihidupkan, selain menghidupkan event-event internasional secara reguler,” pungkasnya.
Zakaria menambahkan bahwa pihaknya sangat setuju dengan adanya event-event internasional, namun ia menekankan pentingnya mengatur rantai ekonomi agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh pelaku pariwisata di NTB.(bul)