spot_img
Selasa, Juni 24, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMDinsos Mataram Libatkan Lintas Sektor Tangani Anak Jalanan

Dinsos Mataram Libatkan Lintas Sektor Tangani Anak Jalanan

Mataram (Suara NTB) – Maraknya keberadaan anak jalanan dan anak terlantar di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Kota Mataram, menjadi perhatian serius Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram.

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan, menyampaikan bahwa dalam upaya penanganan yang lebih menyeluruh, pihaknya tidak bekerja sendiri. Penanganan dilakukan bersama Dinas Sosial Provinsi NTB serta melibatkan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

“Kita tidak bisa menangani masalah ini sendiri. Karena itu, kita bekerja sama dengan LPA dan DP3A, agar penanganannya bisa lebih komprehensif,” ujarnya saat dihubungi akhir pekan lalu, Jumat, 16 Mei 2025.

Samsul menjelaskan, dalam rapat koordinasi (rakor) yang digelar bersama instansi terkait, Dinsos NTB telah mengeluarkan surat edaran untuk mendorong percepatan penanganan anak terlantar. Fokus utama dari edaran tersebut adalah memastikan anak-anak tetap bersekolah dan berada dalam lingkungan pengasuhan yang layak.

“Kami tetap melakukan pendataan terhadap anak-anak yang ditemukan di jalan. Namun, proses pengambilan keputusan terhadap status anak tidak bisa dilakukan secara langsung tanpa melalui asesmen. Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak berada di jalanan, dan sebagian besar berasal dari kondisi keluarga yang tidak utuh atau bermasalah,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa dalam banyak kasus, anak-anak jalanan bukan semata-mata berasal dari keluarga miskin, tetapi dari keluarga yang mengalami konflik, perceraian, atau pengabaian. Kondisi keluarga yang tidak harmonis menjadi penyebab utama anak berada di luar lingkungan rumah.

Karena itu, setiap laporan atau temuan anak jalanan selalu ditindaklanjuti dengan asesmen oleh tim lintas sektor. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah anak tersebut masih memiliki orang tua kandung, wali, atau kerabat yang bisa bertanggung jawab atas pengasuhannya.

“Kami perlu memastikan dulu, apakah ada ibu atau bapaknya, atau mungkin anak ini tinggal bersama neneknya. Itu yang harus dipastikan terlebih dahulu sebelum kita ambil langkah lebih lanjut,” tambahnya.

Ia berharap, dengan sinergi lintas sektor yang terus diperkuat, permasalahan anak jalanan dan anak terlantar di Kota Mataram dapat ditekan. Anak-anak pun diharapkan bisa kembali memperoleh hak-haknya, terutama hak atas pendidikan dan pengasuhan yang layak. (hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO