spot_img
Rabu, Juni 18, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATSegera Diusulkan pihak SPPG, Sejumlah Sekolah di Gerung Luput dari MBG

Segera Diusulkan pihak SPPG, Sejumlah Sekolah di Gerung Luput dari MBG

Giri Menang (Suara NTB) – Sejumlah sekolah yang berada di Desa Mesanggok, Kecamatan Gerung, Lombok Barat mempertanyakan tidak mendapatkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kendati berada dekat dengan ibu kota kabupaten, nyatanya sekolah-sekolah ini belum memperoleh program bantuan MBG. Padahal lokasinya juga tak jauh dari Dapur Umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Salah satunya sekolah yang luput dari program MBG ini adalah Yayasan Pendidikan Fityatul Ulum Dusun Pelepok Desa Mesanggok. Ditemui Rabu, 21 Mei 2025, Pengelola Yayasan Baiq Citra Handayani mengaku program MBG ini tidak adil, di mana seharusnya program ini merata bagi sekolah-sekolah yang di desa. “Karena dari lima Dusun kami, hanya Dusun kami (lembaga pendidikan) yang tidak terkena program ini,” ungkapnya.

Pihak yang berwenang harusnya tahu berapa sekolah dan lembaga pendidikan yang ada di desa, sehingga tidak ada yang luput dari program ini.

Di satu sisi justru program ini menyasar sekolah di luar desa, sementara di desa itu saja ada yang belum mendapatkan program ini. Jauh-jauh hari pihaknya telah mengusulkan data santri dan santriwati yang akan diajukan menerima program ini. Bahkan pendataan dilakukan dua kali. “Kami sudah serahkan data, tapi nyatanya sekarang tidak ada,” ujarnya. Sementara di sekolah lain sudah mulai memperoleh bantuan ini.

Ia mempertanyakan alasan kenapa Yayasan Pendidikannya tidak memperoleh MBG. Menurut hasil konfirmasi ke pengelola SPPG bahwa sekolah itu dianggap swasta. Pertanyaannya, kenapa sekolah swasta di desa itu rata-rata juga berstatus swasta, namun diberikan program ini. “Ada sekolah swasta diberikan, contohnya banyak. Tapi kenapa kami tidak?” tanyanya.

Yayasan itu juga dianggap belum terdaftar dan menumpang jadi alasan tidak diberikan MBG. Padahal yayasannya tersebut telah mendapatkan akreditasi C. Yayasan yang dirintis sejak tahun 2008 dan telah memiliki izin lengkap. Seperti sekolah Tingkat PAUD izinnya keluar tahun 2011. Madrasah Ibtidayah yang berdiri tahun 2015, izinnya keluar setahun berikutnya 2016. “Yayasan pendidikan kami terakreditasi tahun 2018 dan sudah meluluskan peserta didik sebanyak empat kali,” kata dia, seraya menyebut jumlah peserta didiknya lebih dari 200.

Zofran salah seorang murid di MI Yayasan tersebut mengaku sangat ingin mendapatkan makan gratis. Selama ini belum ada diberikan makan gratis. “Saya ingin makan gratis, karena kalau teman-teman saya di sekolah lain dapat,” imbuhnya.

Sementara itu kepala SPPG Desa Mesanggok Kecamatan Gerung, Made Febri H mengatakan terkait sekolah-sekolah yang belum tertera sebagai penerima MBG sudah dibicarakan pihaknya. “Nantinya, sekolah ini akan dapat di tahap berikutnya. Setelah pengajukan proposal, bulan ini,” ujarnya.

Pihaknya mulai sejak tanggal 19-30 Mei untuk pengajuan proposal pertama. Nantinya pengajuan proposal kedua akan ditambah penerima manfaatnya. Terutama sekolah-sekolah yang belum mendapatkan program ini akan dimasukkan. Seusai data, sasaran tahap pertama sebanyak 3.480 anak. Data ini diterima dari sekolah, setelah berjalan ada pengurangan anak kelas III yang lulus ujian, sehingga data riil di lapangan yang disasar sekitar 3.256 anak.  “Jumlah sekolah yang disasar 25 sekolah, ada tiga TK, 9 SD, 6 SMP dan 7 SMA. Di dalamnya ada juga ponpes sebanyak 5,’’ terangnya.

Sekolah sasaran ini mencakup di beberapa desa, yakni Desa Mesanggok, Gapuk dan Suka Makmur ditambah di Wilayah kecamatan Kediri. Sebab layanan MBG yang dilakukan pihaknya tidak saja di wilayah Gerung, namun menyasar satu sekolah di Kecamatan Kediri. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -









VIDEO