Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram masih kekurangan pegawai mencapai 6.000 orang. Pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai belum mencukupi.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, Taufik Priyono dikonfirmasi pekan kemarin menerangkan, pemerintah pusat dalam hal ini, Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia biasanya meminta kabupaten/kota maupun provinsi untuk menyiapkan kebutuhan formasi. Pihaknya bekerja sama dengan Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setda Kota Mataram, untuk menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja.
Akan tetapi, BKN belum meminta kabupaten/kota maupun provinsi untuk mengajukan kebutuhan formasi pegawai. “Biasanya di Bulan Maret kita sudah mengajukan, tetapi sampai saat ini belum ada permintaan,” terangnya.
Kota Mataram sendiri sambungnya, memiliki banyak kebutuhan pegawai apalagi ditambah 200 pegawai negeri sipil pensiun tahun ini. Berdasarkan analisis jabatan diperkirakan kebutuhan pegawai mencapai 12 ribu orang. Saat ini, jumlah yang terpenuhi baru mencapai 6.000 pegawai. Artinya, sisa kebutuhan pegawai mencapai 6.000 orang.
Yoyok menegaskan, pengangkatan PPPK tahun 2025 dinilai belum mencukupi kebutuhan seluruhnya, tetapi minimal tenaga pelaksana terpenuhi di organisasi perangkat daerah. “Pengangkatan ASN yang kemarin itu belum mencukupi kebutuhan pegawai kita di Kota Mataram,” terangnya.
Dikatakan, kebutuhan tenaga guru melalui pengangkatan PPPK mulai terisi tinggal mengganti yang pensiun terutama guru kelas. Pihaknya justru kebingungan untuk pengisian jabatan bendahara dan tenaga teknis lainnya.
Kendati demikian, kekurangan pegawai disiasati dengan memberdayakan tenaga non aparatur sipil negara. Walupun diakui, kewenangan tenaga penunjang kegiatan (non ASN,red) terbatas, namun keberadaan mereka cukup besar pengaruhnya di organisasi perangkat daerah di Lingkup Pemkot Mataram. “Kita berdayakan TPK dan alhamdulillah cukup besar pengaruhnya membantu pelaksanaan program di OPD,” demikian kata dia. (cem)