Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbawa, menyiapkan sebanyak 200 petugas yang terdiri dari dokter yang ditugaskan untuk memeriksa hewan yang akan dipotong jelang hari raya idul adha.
“Kita telah membentuk tim yang terdiri dari 200 orang, nantinya tim ini yang akan bertugas memeriksa ternak sebelum dan sesudah dipotong,” kata Kepala DPKH, ir. H. Junaidi kepada wartawan, Senin, 26 Mei 2025.
Pemeriksaan terhadap hewan ternak ini dilakukan untuk mencegah adanya hewan ternak yang terjangkit penyakit salah satu penyakit mulut dan kuku (PMK). Bahkan jika ditemukan ada hewan yang terjangkit penyakit, maka pihaknya menyarankan agar tidak dipotong.
“Kita akan cek semua, supaya daging yang dihasilkan oleh hewan ternak yang dipotong layak konsumsi dan aman,” ucapnya.
H. Jun pun meyakinkan, bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas nantinya tanpa dipungut biaya atau gratis. Sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang hendak memotong hewan qurban, untuk melapor ke petugas baik itu tingkat Kabupaten maupun di Puskeswan.
“Petugas kami standby satu kali 24 jam untuk memeriksa dan tanpa ada pungutan apapun,” imbuhnya.
Selain petugas yang stand by di kantor, pihaknya juga akan menyasar seluruh lokasi pemotongan hewan qurban. Baik itu yang dilakukan di masjid, mushalla dan pribadi sehingga, panitia qurban maupun perorangan diharapkan untuk melapor ke petugas.
“Semua akan kami sasar nantinya, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir,” terangnya.
Ia menambahkan, berdasarkan surat edaran yang disiapkan diminta kepada seluruh camat agar mendata dan melaporkan, sekaligus memeriksa hewan qurban yang akan dipotong. Sehingga, hewan yang akan diqurbankan dipastikan sehat dan dagingnya aman dikonsumsi.
“Surat edarannya akan segera kita sebarkan, sehingga kita minta bagi masyarakat yang akan memotong hewan qurban bisa melapor,” tambahnya. (ils)