Mataram (Suara NTB) – Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram telah mendapatkan lampu hijau dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah, untuk mengalokasikan anggaran pelaksanaan job fair. Kegiatan ini dijadwalkan akan digelar di tahun 2026.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Rudi Suryawan menerangkan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kota Mataram telah memberikan lampu hijau untuk menyelenggarakan job fair. Penyelenggaraan diagendakan di tahun 2026, karena pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2025 tidak dialokasikan anggaran.
Job fair lanjutnya, akan digelar dengan skala besar. Sebab, agenda serupa sudah lama tidak digelar. “Kita akan gelar dengan skala lebih besar karena beberapa tahun tidak pernah menyelenggarakan,” terangnya.
Menurutnya, job fair menjadi ajang sekaligus peluang bagi masyarakat untuk mencari pekerjaan sesuai dengan kualifikasi pendidikan mereka. Pihaknya hanya memfasilitasi antara pencari kerja dengan perusahaan di Kota Mataram.
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mataram menambahkan, perusahaan akan secara kolektif dikumpulkan dalam satu agenda besar untuk mencari calon pekerja sesuai kualifikasi yang mereka butuhkan. “Kita hanya memfasilitasi saja antara pekerja dengan perusahaan,” ujarnya.
Rudi tidak memberikan penjelasan secara detail jumlah pengangguran maupun angkatan kerja di Kota Mataram. Sebab, data terbaru belum dirilis oleh Badan Pusat Statistik. Data angka pengangguran biasanya dikeluarkan pada bulan Agustus atau September.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Mataram pada tahun 2024, angka pengangguran di Kota Mataram tercatat sebesar 4,85 persen, dengan penambahan sekitar 870 orang. Jika dikalkulasikan, sebanyak 11.420 warga Kota Mataram menganggur pada tahun 2024.
Sementara itu, Rizal berharap pemerintah memfasilitasi calon pekerja dengan perusahaan untuk membuka lapangan pekerjaan. Job fair disebut sebagai salah satu cara efektif bagi pekerja untuk memilih perusahaan yang sesuai kompetensi dan kualifikasi pendidikan. “Selama ini, kita bingung mau melamar kemana. Karena, informasi perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan sangat terbatas,” katanya. (cem)