Praya (Suara NTB) – Upaya keras terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk mempercepat penurunan kasus anak stunting di daerah ini. Pemkab Loteng kini tengah menyiapkan gerakan masal dengan melibatkan berbagai stakeholder untuk ikut serta membantu penanganan anak stunting di Loteng. Salah satunya dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah ini sebagai orang tua asuh bagi para anak stunting yang ada.
Sehingga nantinya setiap ASN Loteng setidaknya memiliki satu orang anak stunting sebagai anak asuhnya dengan tugas utama memberikan dukungan supaya anak stunting tersebut supaya bisa terbebas dari stunting. “Regulasi sebagai payung hokumnya sedang dalam proses. Bagaimana polanya juga sedang dimatangkan,” ungkap Wakil Bupati (Wabup) Loteng Dr. H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si., kepada wartawan di kantornya, Selasa, 10 Juni 2025.
Dengan keterlibatan ASN tersebut pemerintah daerah berharap kasus stunting di Loteng bisa segera dituntaskan, karena untuk bisa mewujudkan target Loteng zero stunting bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan keterlibatan semua pihak di daerah ini. Tidak hanya pemerintah daerah saja.
“Dan, tidak hanya ASN saja yang nantinya akan dilibatkan. Pemerintah daerah juga membuka peluang bagi pihak lain, seperti pengusaha untuk ikut terlibat dalam percepatan penurutan angka stunting di daerah ini,” sebutnya.
Pemkab Loteng imbuh Nursiah juga tetap akan melanjutkan program-program sebelumnya yang dinilai cukup efektif dalam usaha menekan kasus stunting di Loteng. Misalnya, program pembagian telur serta pembagian pil tambah darah bagi kalangan remaja, khususnya siswi SMP, agar penurunan stunting bisa lebih cepat lagi.
“Program-program sebelumnya yang dinilai efektif membantu penurunan kasus stunting tetap akan dilanjutkan. Tinggal diperkuat dari sisi sumber daya manusia (SDM) pendukungnya. Supaya penurunan angka stunting bisa lebih cepat,” ujar Nursiah.
Saat ini angka stunting di Loteng sudah berada di bawah dua digit di angka 9,86 persen. Jauh menurun dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Namun walaupun sudah jauh menurun, bukan berarti Pemkab Loteng tidak memberikan perhatian serius terhadap upaya penurunan stunting. Justru dengan penurunan yang ada, program-program yang terkait penurunan stunting tetap akan dimaksimalkan.
“Stunting menjadi salah satu indikator kesehatan yang harus dikejar. Sehingga program penunurunan stunting tetap menjadi fokus dan prioritas pemerintah daerah,” pungkas Sekretaris DPD II Partai Golkar Loteng ini. (kir)