Giri Menang (Suara NTB) – Puluhan warga di Desa ,Jagaraga Kecamatan Kuripan, Lombok Barat (Lobar) terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Menyiapkan itu, langkah cepat dilakukan Pemerintah Desa(Pemdes) Jagaraga dengan Gerebek Pembasmian Sarang Nyamuk Pemicu DBD. Gerebek DBD ini selain bertujuan memberikan pemahaman dan kesadaran pada warga tentang pentingnya hidup bersih dan sehat serta budaya gotong royong. Pemdes juga ingin menyambung silaturahmi dengan masyarakatnya.
Jumat, 27 Juni 2025, tim Satgas terdiri dari kepala desa (kades), perangkat, kepala dusun, bersama BPD, Lembaga desa dan mahasiswa KKN turun Gerebek DBD ke Dusun Adeng. Dusun ini merupakan dusun ke lima dari tujuh dusun yang telah digerebek DBD.
Tim Satgas bersama warga turun membersihkan rumah-rumah, selokan dan tempat genangan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Satgas juga mensosialisasikan ke warga agar paham dan sadar akan kebersihan rumah serta lingkungan agar terhindar dari penyakit termasuk DBD.
Kades Jagaraga Muhamad Hasyim menerangkan gerakan Gerebek PSN DBD ini dilakukan sebagai upaya mitigasi atau pencegahan menyebar luasnya kasus DBD yang banyak menjangkiti warganya. Pasalnya dari data yang dihimpun desa, terdapat 30 orang warga terkena DBD sejak awal tahun hingga saat ini. “Ada sekitar 30 orang warga kami terkena DBD. Karena keluhan warga terkait DBD ini, sehingga ini menjadi dasar kami turun (Gerebek DBD),”tegas Hasyim.
Pihak desa dari awal sudah menganggarkan di APBDes terkait pola hidup sehat. Salah satu kegiatan yang dilakukan Pemdes menindaklanjuti DBD ini, pihaknya turun sosialisasi tentang PSN. Dalam kegiatan sosialisasi itu, pihaknya kerjasama dengan Puskesmas Kuripan untuk turun bersama ke masyarakat tiap hari Kamis. “Kita bentuk Satgas untuk kegiatan Gerebek DBD,”kata dia.
Setelah dilakukan sosialisasi, Satgas Pemdes ini turun Gerebek DBD yang telah menyasar lima dusun di antaranya Dusun Lamper, Tambang Eleh, Bremi, Dasan Geres dan Adeng. Sedangkan dua dusun menyusul, yakni Karang Bucu dan Tegal.
Upaya ini terang Hasyim bertujuan sebagai upaya pemdes menumbuhkan budaya gotong royong atau Jumat bersih di tengah masyarakat. Selain itu, ini bentuk silaturahmi Pemdes dan unsur desa lainnya untuk edukasi masyarakat secara langsung. Tim turun langsung ke rumah warga, melihat kebersihan, ada tidak genangan dan lainnya. Jika ada rumah yang kotor atau genangan, itu dibersihkan.
“Karena banyak temuan dari Gerebek PSN DBD yang kami lakukan, banyak warga belum tahu. Dikira DBD itu penyebabnya ada diselokan saja, kenyataan yang kami temukan banyak genangan yang tidak didasari warga, sehingga kami berikan edukasi secara langsung,”bebernya.
Kegiatan inipun mendapatkan respons positif dari masyarakat. Sehingga mereka pun ikut turun sekaligus juga memanfaatkan itu untuk mendengar keluhan warga dari rumah ke rumah. Harapannya, pihak OPD agar kegiatan ini dilakukan lebih gencar untuk pencegahan sebab di desanya jadi langganan DBD tiap tahunnya. Sejauh ini sudah ada SE dari Dikes, namun jauh-jauh hari desa sudah turun melakukan pencegahan.
Sementara itu, Ketua BPD Muzawir yang ikut turun gerebek DBD mendukung kegiatan pemdes ini sebab dinilai sangat positif dalam pencegahan.
“Kami dari BPD mendukung pemdes, kita jauh-jauh hari pada forum rapat meminta pemdes menggalakkan budaya gotong royong, karena salah satu penyebab timbulnya DBD ketidakbersihan lingkungan,”imbuhnya.
Masukan BPD pun direspon cepat oleh Kades untuk turun gotong royong dan gerebek DBD. Langkah ini juga dilakukan agar budaya gotong royong yang hampir punah tetap dilestarikan di tengah masyarakat. (her)