spot_img
Senin, Juli 14, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURWali Band Semarakkan Penutupan Festival Muharam di Lotim

Wali Band Semarakkan Penutupan Festival Muharam di Lotim

Selong (Suara NTB)-Wali Band semarakkan acara penutupan festival Muharam 1447 Hijriah di Kabupaten Lombok Timur, Jumat (4/7) malam. Grup musik dengan genre pop dangdut ini mengguncang lapangan nasional Selong sebagai lokasi acara.

Lagu-lagu hit Wali Band seperti bang Toyib, Nenekku Pahlawanku, Cari Jodoh dan lainnya membuat lautan manusia yang hadir ikut bernyanyi. Tidak terkecuali Bupati Lotim, H. Haerul Warisin, Ketua DPRD Lotim Muhammad Yusri dan Sekda Lotim HK. Juaini Taofik ikut bernyanyi.

Band yang digawangi oleh Wali Band digawangi oleh: Faank (vokal), Apoy: (gitar), Tomi: (drum) dan Ovie: (keyboard) datang ke Lotim sengaja diundang khusus menghibur masyarakat Lotim pada momentum Muharam.
Kegiatan Muharam ini oleh Pemkab Lotim kembali dimeriahkan dengan berbagai acara yang diawali dengan pawai alegoris, parade 1447 dulang tembokak abang dan Muharam Expo serta kegiatan lainnya.

Bupati Lotim H. Haerul Warisin saat menutup Festival Muharam sebelum penampilan Wali Band mengatakan tahun depan akan jauh lebih semarak lagi. Kegiatan Muharam selama ini hanya seoekan akan coba dilakukan lebih lama sehingga lebih besar dampak ekonomi dirasakan masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan penutupan, Bupati Lotim dua periode yang disebut sebagai Pendobrak Muharam. Yakni Dr. H. Ali Bin Dachlan. Amaq Asrul ini pun diberikan kesempatan khusus oleh Bupati Lotim dan Wakil Bupati Lotim H. Edwin Hadiwijaya untuk menyala ribuan warga Lotim.

Kata Ali BD, Muharam merupakan perubahan pikiran manusia dari sempit ke luas. Spirit masyakarat Lotim saat Muharam ini kata Ali BD harus tetap dijaga.
Amaq Asrul meminta Pemkab Lotim tetap melestarikan Muharam. Bahkan katanya, harus dijadikan otorita. Jangan karena tidak senang oleh Bupati Lotim seterusnya nanti lalu kegiatan perayaan Muharam ini tidak diteruskan. “Jangan karena alasan tidak senang lalu Bupati hilangkan momen Muharam,” pesannya.

Ke depan harapannya kegiatan menyemarakkan tahun baru Islam ini bisa bersifat nasional. Tempat kegiatan bisa jauh lebih besar. “Jangan satu Minggu, Kalau bisa tiga Minggu,” ungkap Ali Bin Dachlan. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO