PEMERINTAH Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melanda wilayah pesisir Lombok dan Bima pada 7–13 September 2025.
Fenomena “corn moon” atau purnama jagung disebut turut memengaruhi gravitasi bulan dan matahari terhadap permukaan laut, yang berpotensi memicu banjir rob di wilayah pesisir NTB.
Sebagai langkah antisipasi, pihak kelurahan mengaktifkan kembali peran Linmas (Perlindungan Masyarakat) dan Satuan Tugas (Satgas) untuk melakukan patroli rutin di wilayah-wilayah rawan terdampak.
Lurah Bintaro, Rudy Herlambang menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan mitigasi bencana yang melibatkan berbagai unsur masyarakat. Linmas dan Satgas kembali dikerahkan untuk patroli, serta diaktifkannya Tim Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Kelompok Siaga Bencana (KSB) binaan Pertamina.
“Sudah kami imbau melalui kepala lingkungan (kaling) agar tetap siaga dan waspada, terutama di Lingkungan Bugis. Yang paling penting juga, kami sudah galakkan patroli seminggu empat kali,” ujarnya, Senin, 8 September 2025.
Tim PRB dan KSB yang telah mendapatkan pelatihan khusus dalam penanggulangan bencana turut diterjunkan untuk memantau situasi, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta membantu proses evakuasi jika diperlukan. Kolaborasi ini menjadi wujud sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menghadapi potensi bencana.
Selain patroli dan pemantauan, pemerintah kelurahan juga mengimbau warga untuk tetap waspada, khususnya yang tinggal di wilayah bantaran sungai dan pesisir. Masyarakat diminta segera melapor kepada RT/RW atau posko kelurahan jika menemukan tanda-tanda kenaikan air yang mencurigakan.
Langkah-langkah antisipatif ini diharapkan dapat meminimalisasi dampak banjir rob serta memastikan keselamatan dan kesiapsiagaan warga Kelurahan Bintaro dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Menurut perkiraan BMKG, sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi:
* Pulau Lombok: Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru, dan Labuhan Lombok.
* Pulau Sumbawa: Pesisir Sumbawa, Labuhan Badas, Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota. (pan)


