Praya (Suara NTB) – Program Gerakan Pasar Murah (GPM) khusus beras terus digencarkan jajaran Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng) berkerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) NTB. Tak tanggung-tanggung dalam sehari Kodim Loteng menargetkan bisa menyalurkan hingga 15 ton beras medium kepada masyarakat. Adanya program tersebut diharapkan gejolak harga pangan khususnya beras bisa diantisipasi sejak dini.
“Melalui pasar murah ini kita berupaya memastikan masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok terutama beras dengan harga terjangkau. Jadi target kami minimal 15 ton beras dapat terserap setiap harinya. Dengan begitu mampu menekan potensi terjadinya gejolak harga beras di pasar,” tegas Dandim 1620/Loteng Letkol Arm. Karimmuddin Rangkuti, di Praya, Kamis, 25 September 2025.
Program GPM kata Dandim Loteng sebagai salah satu bentuk nyata komitmen dan kepedulian TNI dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya. Supaya masyarakat tidak khawatir lagi tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok akan beras lantaran lonjakan harga. Karena sudah ada tersedia beras dengan harga terjangaku yang disiapkan Kodim Loteng.
“Beras yang disalurkan ini beras medium di bawah harga pasaran. Yakni Rp 58 ribu untuk lima kilogram,” imbuhnya.
Pelaksanaan program GPM di semua koramil. Masing-masing koramil ditargetkan bisa menjual hingga dua ton per hari. Programnya akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal ini untuk memastikan tidak terjadi gejolak harga pangan khususnya beras di daerah ini dan masyarakat di daerah ini bisa tetap memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa khawatir kenaikan harga beras. “Kehadiran GPM ini bisa membantu kesulitan masyarakat secara berkelanjutan demi menstabilisasi pasokan dan harga pangan wilayah,” tegasnya kembali. (kir)

