spot_img
Jumat, Mei 16, 2025
spot_img
BerandaEKONOMI“Skill Center”, Ikhtiar Kurangi Pengangguran dan Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja

“Skill Center”, Ikhtiar Kurangi Pengangguran dan Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja

TINGGINYA angka angkatan kerja yang tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi tantangan serius di Provinsi NTB. Untuk mengurai persoalan ini, Pemerintah Provinsi NTB mengambil langkah strategis dengan membentuk Skill Center sebagai pusat peningkatan keterampilan dan daya saing tenaga kerja lokal.

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Baiq Nelly Yuniarti, mengungkapkan persoalan utama di NTB saat ini adalah kemiskinan dan minimnya kesempatan kerja. Oleh karena itu, berbagai program pemerintah yang dijalankan di bawah kepemimpinan Gubernur Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal difokuskan untuk menjawab masalah tersebut.

“Program seperti Desa Berdaya bertujuan memanfaatkan tenaga kerja lokal di desa, dan pengembangan ekonomi kreatif diarahkan untuk membuka lapangan kerja bagi anak-anak muda yang kini jumlahnya mendominasi angkatan kerja,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB ini.

Ia menambahkan pemerintah berharap melalui program-program ini, sektor ekonomi bisa tumbuh dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, termasuk melalui masuknya investasi-investasi baru ke NTB.

Senada dengan itu, Sekretaris Dinas Nakertrans NTB, Najib, menambahkan tren pengangguran di NTB dalam beberapa tahun terakhir memang menunjukkan penurunan. Namun, tantangan ke depan menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Karena itu, NTB sedang menyiapkan pembangunan Skill Center yang akan menjadi pusat peningkatan keterampilan (upskilling) tenaga kerja. Ini akan menjadi solusi jangka panjang untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan di NTB,” jelas Najib.

Skill Center ini akan mengandalkan potensi lokal serta mengedepankan konsep kolaboratif antara pemerintah, lembaga pelatihan, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya. Salah satu langkah konkret yang sedang disiapkan adalah pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP2) di NTB agar tenaga kerja tidak perlu lagi ke luar daerah untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.

“Ini terobosan penting. Dengan memiliki LSP sendiri, kita bisa pastikan kualitas SDM kita tersertifikasi dan siap bersaing,” tegas Najib.

Adapun jurusan yang akan dikembangkan di Skill Center disesuaikan dengan potensi unggulan daerah, seperti pariwisata dan industri kreatif. Kurikulumnya juga dirancang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Proses persiapan regulasi, dokumen teknis, dan tahapan pengembangan Skill Center dikatakan sudah berjalan dan ditargetkan tuntas tahun ini.

Selain itu, Pemerintah Provinsi NTB juga tengah menyiapkan tata kelola penempatan pekerja migran asal NTB secara menyeluruh, mulai dari hulu ke hilir, untuk memastikan perlindungan dan keberlanjutan kerja mereka di luar negeri.

“Semoga semua ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi jumlah angkatan kerja yang belum terserap, serta meningkatkan daya saing tenaga kerja NTB di tengah persaingan global yang makin ketat,” pungkas Najib.

Skill Center ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam transformasi ketenagakerjaan NTB menuju era yang lebih adaptif, profesional, dan berdaya saing tinggi.(bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO