Mataram (Suara NTB) – Bank NTB Syariah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip meritokrasi dalam proses seleksi calon pengurus baru. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola kelembagaan berbasis prinsip syariah dan profesionalisme.
Sekretaris Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pengurus Bank NTB Syariah, Prof. Riduan Mas’ud, menyatakan bahwa penerapan meritokrasi merupakan fondasi penting dalam membangun institusi keuangan yang kredibel dan berkelanjutan.
“Meritokrasi menempatkan individu dalam posisi berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan integritas. Tata kelola yang baik tidak bisa dipisahkan dari siapa yang memimpin,” ujar Prof. Riduan, yang juga Dekan FEBI UIN.
Pendaftaran seleksi calon Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah dibuka sejak 24 April 2025 dan terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 97 pelamar telah mendaftar melalui jalur langsung maupun daring.
Untuk menjaga objektivitas dan kualitas seleksi, Bank NTB Syariah menggandeng Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) sebagai mitra profesional. LPPI akan menyaring 25 nama terbaik untuk diajukan kepada panitia seleksi sebelum dilanjutkan ke proses uji kelayakan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Prof. Riduan, keterlibatan lembaga independen mencerminkan keseriusan pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam meninggalkan praktik-praktik lama yang sarat intervensi politik dan kompromi birokratis.
“Ini bukan sekadar reformasi administratif, tetapi transformasi budaya organisasi. Kami ingin memastikan orang yang tepat berada di posisi yang tepat,” tegasnya.
Ia menambahkan, meritokrasi tidak hanya mencerminkan keadilan dalam seleksi, tetapi juga sejalan dengan prinsip-prinsip keuangan syariah seperti amanah, keadilan (al-‘adl), dan profesionalisme (itqan). Ketiga nilai tersebut menjadi dasar moral dan operasional dalam membangun bank syariah yang sehat secara finansial dan kuat secara etis.
Prof. Riduan menilai bahwa penerapan meritokrasi merupakan strategi penting untuk membangun kepercayaan publik, meningkatkan daya saing lembaga, serta memastikan pelaksanaan kebijakan strategis yang tepat.
“Jika dijalankan secara konsisten, meritokrasi akan melahirkan kepemimpinan visioner dan organisasi tangguh, bebas dari politisasi dan nepotisme,” tutupnya.
Dengan proses seleksi terbuka, kolaborasi bersama lembaga profesional, serta dukungan pemegang saham, Bank NTB Syariah terus menapaki jalur transformasi menuju lembaga keuangan daerah yang modern, profesional, dan beretika. (bul)