Praya (Suara NTB) – Saat ini proses pembangunan fasilitas utama penunjang di dalam kawasan The Mandalika Kuta, Pujut, Lombok Tengah (Loteng) sudah bisa dikatakan rampung. Hampir semua fasilitas utama sudah selesai dibangun. Mulai dari jalan kawasan sepanjang 40 km hingga utilitas pendukung kawasan lainnya.
Terakhir, Injourney Tourism Development Corportion (ITDC) telah menyelesaikan pembangunan dua fasilitas Ground Water Tank (GWK) yang berfungsi sebagai fasilitas penampung air bersih untuk kawasan The Mandalika dengan kapasitas daya tampung mencapai 23.000 meter kubik per hari.
Fasilitas tersebut saat ini tengah dan proses uji alir dan uji isi. Jika semua berjalan sesuai rencana, diharapkan bulan Juni mendatang fasilitas GWT tersebut sudah bisa dioperasikan secara penuh.
Untuk membangun berbagai fasilitas penunjang utama tersebut ITDC selaku pengelola kawasan sudah mengeluarkan modal hingga Rp 5 triliun lebih. “Jadi total investasi yang sudah masuk di kawasan The Mandalika sejauh ini mencapai Rp 5,73 triliun. Rp 5 triliun di antaranya dari ITDC untuk membiayai pembangunan fasilitas utama kawasan dan utilitas penunjang lainnya. Sisanya sekitar Rp 720 miliar itu yang berasal dari pelaku usaha atau investor,” terang General Manager The Mandalika Wahyu M. Nugroho, kepada Suara NTB, Senin, 5 Mei 2025.
Ditemui di kantornya, Wahyu mengatakan dengan telah selesainya pembangunan fasilitas utama tersebut kawasan The Mandalika kini memasuki fase pengembangan. Artinya, ITDC kini fokus untuk mendatangkan investor yang mau berinvestasi di kawasan The Mandalika, karena fasilitas penunjang untuk mendukung masuknya investasi sudah ada.
Kalaupun ada aktivitas pembangunan nantinya, itu lebih kepada penambahkan fasilitas lanjutan untuk mendukung masuknya investasi. “Misalnya, nanti kalau ada investor yang mau membangun hotel dan belum ada akses jalan ke lokasi tersebut baru kita bangun. Tapi kalau untuk fasilitas utama sudah bisa dikatakan tuntas,” sebut Wahyu.
Bicara investasi sejauh ini sudah ada sekitar 23 pelaku usaha atau investor yang membangun di dalam kawasan The Mandalika. Ditambah beberapa calon investor yang sudah siap membangun, jadi total ada sekitar 27 investor di dalam kawasan The Mandalika. Dengan total luas lahan kawasan The Mandalika yang sudah terpakai untuk investasi dan fasilitas penunjang hampir 30 persen.
Artinya, peluang investasi di kawasan The Mandalika masih sangat terbuka lebar. Mengingat, masih cukup banyak lahan di kawasan The Mandalika yang belum terpakai untuk investasi. Itulah yang saat ini tengah terus didorong oleh ITDC. Bagaimana supaya investasi di kawasan The Mandalika semakin banyak yang masuk.
“Kalau investasi banyak yang masuk, tentunya akan bisa mendorong terbukanya berbagai lapangan pekerjaan. Yang bisa diakses oleh masyarakat sekitar. Sehingga keberadaan kawasan The Mandalika bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan daerah ini. Dan, untuk itu dukungan dari masyarakat tentunya sangat diharapkan,” terangnya.
Lebih lanjut Wahyu menambahkan pasca pandemi Covid-19, ITDC melakukan sejumlah penyesuaian terhadap rencana pembangunan dan pengembangan kawasan The Mandalika. Salah satu soal rencana pembangunan kantor The Mandalika yang semula direncanakan di area tengah, itu batal dilaksanakan. Selain pertimbangan anggaran, juga untuk optimalisasi investasi.
Jadi lahan yang sedianya untuk lokasi pembangunan kantor The Mandalika tersebut bisa digunakan oleh investor untuk membangun atau fasilitas yang lain. Terlebih kondisi kantor The Mandalika yang sekarang sudah cukup memadai. (kir)